OJK Konsisten Memperluas Akses UMKM Jawa Tengah untuk Mendapatkan Bantuan Permodalan
loading...
A
A
A
Lanjutnya, masih banyak UMKM yang belum bisa membuat laporan keuangan, hal sederhana dan basic yang diperlukan dalam pengelolaan bisnis seperti UMKM ini.
Selain itu, adanya permasalahan UMKM yang belum mahir dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran dan akses pasar. Hal ini terlihat saat Menteri Koperasi dan UKM menyebutkan hanya 8 juta atau 13 persen dari total populasi UMKM yang telah hadir di platform digital.
Oleh karena itu, Frederica memberikan apresiasi atas program-program yang diluncurkan pada acara UMKM Bangkit ini dan menyambut baik program pelatihan UMKM Bangkit 2022 sebagai suatu kolaborasi antara OJK dengan Pemprov Jateng yang mengusung tema "Mendorong Ekosistem Jawa Tengah Bangkit dan Berdikari Pascapandemi".
Ia juga berharap upaya peningkatan ketahanan ini tidak hanya dilakukan penggiat UMKM di Provinsi Jateng, tetapi juga dapat diduplikasi di seluruh wilayah Indonesia agar dapat berkontribusi memulihkan ekonomi negeri.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memperluas wawasan para pelaku UMKM terkait pertingnya akses keuangan dan meningkatkan pemahaman terkait pentingnya pembiayaan, pemasaran digital, pengelola keuangan, serta kualitas produksi sehingga bisa naik kelas dan mampu mengembangkan usaha yang dimiliki saat ini.”
Lantaran, pemerataan pembangunan melalui penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru dan penguatan UMKM di berbagai daerah harus dilakukan secara bersama-sama oleh segenap pemangku kepentingan. “Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan harus dilakukan karena upaya meningkatan keuangan UMKM merupakan proyek nasional jangka panjang,” ucapnya.
Untuk mewujudkannya, OJK akan selalu siap dalam bekerja sama dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mendorong serta memastikan terjadinya akses keuangan secara mudah, cepat, dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi UMKM
“Kepala Kantor Regional III OJK siap melakukan sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah Jawa Tengah untuk program-program berikutnya, kami mengajak seluruh pelaku jasa keuangan di Jateng,” tuturnya.
Selain Anggota Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica WIdyasari Dewi, acara ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI Mustofa, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kepala OJK Regional III Jawa Tengah-DIY Aman Santosa, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Panji Ahmad, Direktur Bisnis Dana, Jasa dan UMKM Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Asri Wahyuni.
Turut hadir pula Kepala OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala OJK Purwokerto, Kepala OJK Solo, Kepala OJK Tegal, Asosiasi Industri jasa Keuangan dan Pemimpin Bank Himbara, TPKAD, UMKM, Forkom IJK baik yang bergabung secara fisik maupun virtual.
Selain itu, adanya permasalahan UMKM yang belum mahir dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran dan akses pasar. Hal ini terlihat saat Menteri Koperasi dan UKM menyebutkan hanya 8 juta atau 13 persen dari total populasi UMKM yang telah hadir di platform digital.
Oleh karena itu, Frederica memberikan apresiasi atas program-program yang diluncurkan pada acara UMKM Bangkit ini dan menyambut baik program pelatihan UMKM Bangkit 2022 sebagai suatu kolaborasi antara OJK dengan Pemprov Jateng yang mengusung tema "Mendorong Ekosistem Jawa Tengah Bangkit dan Berdikari Pascapandemi".
Ia juga berharap upaya peningkatan ketahanan ini tidak hanya dilakukan penggiat UMKM di Provinsi Jateng, tetapi juga dapat diduplikasi di seluruh wilayah Indonesia agar dapat berkontribusi memulihkan ekonomi negeri.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memperluas wawasan para pelaku UMKM terkait pertingnya akses keuangan dan meningkatkan pemahaman terkait pentingnya pembiayaan, pemasaran digital, pengelola keuangan, serta kualitas produksi sehingga bisa naik kelas dan mampu mengembangkan usaha yang dimiliki saat ini.”
Lantaran, pemerataan pembangunan melalui penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru dan penguatan UMKM di berbagai daerah harus dilakukan secara bersama-sama oleh segenap pemangku kepentingan. “Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan harus dilakukan karena upaya meningkatan keuangan UMKM merupakan proyek nasional jangka panjang,” ucapnya.
Untuk mewujudkannya, OJK akan selalu siap dalam bekerja sama dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mendorong serta memastikan terjadinya akses keuangan secara mudah, cepat, dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi UMKM
“Kepala Kantor Regional III OJK siap melakukan sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah Jawa Tengah untuk program-program berikutnya, kami mengajak seluruh pelaku jasa keuangan di Jateng,” tuturnya.
Selain Anggota Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica WIdyasari Dewi, acara ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI Mustofa, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kepala OJK Regional III Jawa Tengah-DIY Aman Santosa, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Panji Ahmad, Direktur Bisnis Dana, Jasa dan UMKM Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Asri Wahyuni.
Turut hadir pula Kepala OJK Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala OJK Purwokerto, Kepala OJK Solo, Kepala OJK Tegal, Asosiasi Industri jasa Keuangan dan Pemimpin Bank Himbara, TPKAD, UMKM, Forkom IJK baik yang bergabung secara fisik maupun virtual.