Ditopang Saham Sektor Teknologi, 3 Indeks Wall Street Menguat Jelang Rilis Inflasi

Jum'at, 09 September 2022 - 21:01 WIB
loading...
Ditopang Saham Sektor...
Tiga indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (9/9/2022). Ilustrasi Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (9/9). Pergerakan sejumlah saham teknologi menjadi faktor pendorong.

Para pelaku pasar modal Amerika Serikat (AS) masih menantikan rilis data inflasi yang akan diumumkan pada pekan depan, sebagai petunjuk seberapa besar suku bunga yang bakal dikerek oleh bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed.

Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,61% di 31.969,40, S&P 500 (SPX) dibuka lebih tinggi sebesar 0,75% di 4.036,30, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) tumbuh 1,05% di 11.896,21.

Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Apple, AMD, dan Tesla. Tiga top gainers ditempati oleh Take-Two menguat 3,91%, Match Group naik 3,91%, dan Halliburton tumbuh 3,45%. Sedangkan top losers diduduki oleh Enphase turun 3,58%, Moderna, dan McCormick&Co masing-masing di atas 1%.

Kenaikan malam ini menempatkan indeks melaju ke jalur positifnya dalam sepekan ini, meskipun sebelumnya sempat volatile usai dihantam nada hawkish dari Gubernur The Fed Jerome Powell.

"Kita mengalami fase oversold dalam beberapa pekan terakhir, dan pekan ini adalah reli yang sungguh melegakan," kata Analis Triple D Trading, Dennis Dick, dilansir Reuters, Jumat (9/9/2022).



Pada pekan depan, investor akan mengamati laporan inflasi AS untuk periode Agustus yang akan dirilis pada Selasa (13/9).

Agenda itu dapat memberi sinyal seberapa besar suku bunga Fed dapat menjinakkan inflasi. Fed sendiri juga dijadwalkan akan memutuskan kebijakan suku bunganya pada akhir bulan ini.

Saat ini terdapat spekulasi yang beredar di kalangan pasar modal bahwa peluang kenaikan 75 basis poin bakal terwujud.



Indikator Fedwatch CME Group membaca peluang tersebut dengan kemungkinan sebesar 87%, yakni naik dari 57% pada pekan lalu.

Selain penantian data inflasi, pasar juga tengah mencermati dampak yang ditimbulkan dari data inflasi China yang melambat 2,5% pada periode Agustus 2022.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)