Agresif Bor Sumur Eksplorasi, Pertamina Hulu Energi Dukung Ketahanan Energi Nasional
loading...
A
A
A
Dari seluruh kegiatan operasional tersebut, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina tentunya selalu menerapkan prinsip-prinsip terkait Health, Safety, Security & Environment (HSSE) dan sampai dengan September 2022 PHE berhasil mencatatkan 35.7 juta jam kerja selamat.
Pertamina Hulu Energi dalam operasinya juga selalu menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social dan Governance (ESG). Salah satu penerapannya adalah melalui strategi dekarbonisasi yang juga mendukung dan berkontribusi pada pencapaian program pemerintah Net Zero Emission pada 2060.
PHE menargetkan pengurangan emisi sebanyak 32% di tahun 2030. Hal-hal yang dilakukan untuk mencapai target itu, antara lain melalui mengurangi flaring rutin, efisiensi penggunaan energi, penggunaan sumber tenaga penggerak beremisi rendah, nature-based solution serta penerapan Carbon Capture and Storage (CCS) / Carbon Capture Utilization and Storage.
Sampai dengan September 2022, PHE telah melaksanakan 52 inisiasi kegiatan dekarbonisasi yang telah menghasilkan capaian penurunan emisi sebesar 197% dari target penurunan emisi di tahun 2022. Salah satu bukti nyata dalam upaya dekarbonisasi ini adalah dengan dimulainya kegiatan CCS/CCUS di Pertamina EP Jatibarang Field melalui injeksi CO2.
Injeksi CO2 di Jatibarang ini akan disusul dengan kegiatan serupa di beberapa lapangan lainnya yang saat ini masih dalam studi, antara lain Sukowati, Gundih, Ramba, Subang, Akasia Bagus, dan Betung.
“Kegiatan injeksi CO2 di Jatibarang Field ini merupakan lembaran baru dalam sejarah kegiatan hulu migas Indonesia dimana dua hal utama yang dilakukan dengan tujuan keberlanjutan, yaitu mengurangi emisi sekaligus meningkatkan produksi migas melalui CO2-EOR,” ujar Arya.
PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compat (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG).
PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible dan good governance.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
Pertamina Hulu Energi dalam operasinya juga selalu menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social dan Governance (ESG). Salah satu penerapannya adalah melalui strategi dekarbonisasi yang juga mendukung dan berkontribusi pada pencapaian program pemerintah Net Zero Emission pada 2060.
PHE menargetkan pengurangan emisi sebanyak 32% di tahun 2030. Hal-hal yang dilakukan untuk mencapai target itu, antara lain melalui mengurangi flaring rutin, efisiensi penggunaan energi, penggunaan sumber tenaga penggerak beremisi rendah, nature-based solution serta penerapan Carbon Capture and Storage (CCS) / Carbon Capture Utilization and Storage.
Sampai dengan September 2022, PHE telah melaksanakan 52 inisiasi kegiatan dekarbonisasi yang telah menghasilkan capaian penurunan emisi sebesar 197% dari target penurunan emisi di tahun 2022. Salah satu bukti nyata dalam upaya dekarbonisasi ini adalah dengan dimulainya kegiatan CCS/CCUS di Pertamina EP Jatibarang Field melalui injeksi CO2.
Injeksi CO2 di Jatibarang ini akan disusul dengan kegiatan serupa di beberapa lapangan lainnya yang saat ini masih dalam studi, antara lain Sukowati, Gundih, Ramba, Subang, Akasia Bagus, dan Betung.
“Kegiatan injeksi CO2 di Jatibarang Field ini merupakan lembaran baru dalam sejarah kegiatan hulu migas Indonesia dimana dua hal utama yang dilakukan dengan tujuan keberlanjutan, yaitu mengurangi emisi sekaligus meningkatkan produksi migas melalui CO2-EOR,” ujar Arya.
PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compat (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG).
PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible dan good governance.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
(ars)