Sinyal Lemah DP 0%, Gaikindo Pilih Insentif Pajak Kendaraan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mendorong pemerintah memberikan relaksasi pajak kendaraan. Insentif tersebut diharapkan akan lebih banyak menciptakan multiplier effect untuk industri otomotif dibandingkan uang muka atau down payment (DP) 0%.
"Kita senang dengan perpanjangan insentif DP 0%, tapi lebih baik lagi kalau pemerintah memberikan relaksasi pajak, karena pajak mobil ini cukup tinggi," ujar Kukuh saat berdialog di IDX Channel, Selasa (8/11/2022).
Menurut dia dengan relaksasi pajak mobil akan lebih cepat mendorong industri otomotif tanah air lebih bergairah. Lapangan kerja juga pasti bisa bertambah, sehingga makin banyak orang berpenghasilan dan disiplin membayar pajak.
"Kalau industrinya tumbuh lapangan kerjanya juga banyak, optimalisasi peningkatan utilisasi nya juga baik, makin banyak orang kerja makin banyak orang mendapat penghasilan rutin maka makin banyak juga yang bayar pajak," terang Kukuh.
Oleh sebab itu, Gaikindo mengusulkan kepada pemerintah agar ada pengurangan pajak agar harga mobil-mobil yang ditawarkan ke konsumen tidak terdongkrak naik.
"Kita senang dengan perpanjangan insentif DP 0%, tapi lebih baik lagi kalau pemerintah memberikan relaksasi pajak, karena pajak mobil ini cukup tinggi," ujar Kukuh saat berdialog di IDX Channel, Selasa (8/11/2022).
Menurut dia dengan relaksasi pajak mobil akan lebih cepat mendorong industri otomotif tanah air lebih bergairah. Lapangan kerja juga pasti bisa bertambah, sehingga makin banyak orang berpenghasilan dan disiplin membayar pajak.
"Kalau industrinya tumbuh lapangan kerjanya juga banyak, optimalisasi peningkatan utilisasi nya juga baik, makin banyak orang kerja makin banyak orang mendapat penghasilan rutin maka makin banyak juga yang bayar pajak," terang Kukuh.
Oleh sebab itu, Gaikindo mengusulkan kepada pemerintah agar ada pengurangan pajak agar harga mobil-mobil yang ditawarkan ke konsumen tidak terdongkrak naik.
(nng)