KemenKopUKM, IWI dan SMESCO Gelar Future Wellness Tradition di Sela KTT G20
loading...
A
A
A
IWI melakukan eksplorasi tradisi wellness Indonesia dengan percontohan pada tradisi Jawa Wellness dan Bali Wellness. Salah satu contoh dari Jawa Wellness adalah tari beksan yang mengekspresikan estetis tubuh yang dibalut dengan kekuatan keseimbangan dan irama.
Gibran juga menyambut baik inisiasi Kawasan Ekonomi Khusus Sanur yang tersentralisasi seputar dunia kesehatan dan aspek wellness. “IWI siap mendukung KEK Sanur sebagai salah satu tradisi wellness Indonesia,” tegas Gibran yang juga Walikota Solo ini
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi dan menyambut baik event Future Wellness Traditionini yang juga memberikan gambaran betapa penting dan krusialnya pengembangan wellness sebagai masa depan UMKM Indonesia.
“Sekarang ini permintaan dunia di negara-negara maju terhadap wellness produk terus bertumbuh, nilainya sekitar Rp16.000 triliun. Kita memiliki potensi yang luar biasa, punya kekayaan biodiversity yang luar biasa yang menjadi sumber produk dari wellness. Dan kita juga punya tradisi wellness Jawa, wellness Bali, dan daerah lain. Jadi ini menjadi kekuatan ekonomi ke depan terutama UMKM,” papar Teten.
“Bahkan bisa kita katakan wellness ini nanti menjadi unggulan UMKM kita yang punya nilai komparatif jauh luar biasa. Jadi ini yang perlu kita terus lakukan riset dan pengembangan produknya dan saya optimis untuk itu,” sambung Teten didampingi Sekjen Indonesia Wellness Institute (IWI) Ida Bagus Agung Gunarthawa.
Dia mencontohkan produk wellness yang juga punya potensi besar seperti produk herbal contohnya jamu. Selain itu ada juga produk wellness yang berbasis minyak atsiri sebagai terapi aromatik atau aromaterapi. “Jadi saya optimis produk-produk seperti itu akan menjadi unggulan UMKM kita ke depan,” tegas Teten.
Dirinya juga menyinggung Rumah Sakit Internasional yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang Kesehatan di Sanur, Denpasar juga akan menjadi Kawasan Wellness Indonesia. “Ini akan jadi faktor pembeda, industri wellness Indonesia akan punya posisi tawar kuat dan mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus di Sanur,” terangnya.
Sebagai penutup, Teten mengucapkan selamat kegiatan Future Wellness Traditionini telah melahirkan Deklarasi Bali dengan 10 prinsip untuk pengembangan wellness menuju pasar global. “Semoga dapat mendorong pelaku UMKM wellness Indonesia bertumbuh,” harapnya.
Sementara itu Sekjen Indonesia Wellness Institute (IWI) Ida Bagus Agung Gunarthawa mengungkapkan Presidensi Indonesia dalam G20 menjadi momentum yang tidak boleh kita lewatkan untuk mengangkat industri wellness Indonesia di dunia. “Kita merasa ini sangat strategis dan urgent untuk dieksekusi. Apalagi Indonesia punya keragaman tradisi, budaya dan alam yang luar biasa sehingga memang sangat berpotensi untuk melakukan pengembangan wellness,” ungkapnya.
Tradisi wellness Indonesia terdiri dari lima substansi yaitu herbal, food & nutrition serta supplement, aromatic, physical activities, sport & exercise, dan terakhir adalah therapy. Beberapa contoh Industri wellness Indonesia adalah Jawa wellness dan Bali wellness. Jawa wellness terdapat Acaraki (Jamu), Beksan Nyawiji, Rijsttafel Jawa, Setaman Pura Aroma, dan Pijat Kungkum. Sedangkan di Bali wellness terdapat Tirtayatra (meditasi), Pelukatan (purification & 5 senses treatment), Pratiti (reflection), Lotoh (therapy dan herbal), dan Mejejaitan (exercise).
Gibran juga menyambut baik inisiasi Kawasan Ekonomi Khusus Sanur yang tersentralisasi seputar dunia kesehatan dan aspek wellness. “IWI siap mendukung KEK Sanur sebagai salah satu tradisi wellness Indonesia,” tegas Gibran yang juga Walikota Solo ini
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi dan menyambut baik event Future Wellness Traditionini yang juga memberikan gambaran betapa penting dan krusialnya pengembangan wellness sebagai masa depan UMKM Indonesia.
“Sekarang ini permintaan dunia di negara-negara maju terhadap wellness produk terus bertumbuh, nilainya sekitar Rp16.000 triliun. Kita memiliki potensi yang luar biasa, punya kekayaan biodiversity yang luar biasa yang menjadi sumber produk dari wellness. Dan kita juga punya tradisi wellness Jawa, wellness Bali, dan daerah lain. Jadi ini menjadi kekuatan ekonomi ke depan terutama UMKM,” papar Teten.
“Bahkan bisa kita katakan wellness ini nanti menjadi unggulan UMKM kita yang punya nilai komparatif jauh luar biasa. Jadi ini yang perlu kita terus lakukan riset dan pengembangan produknya dan saya optimis untuk itu,” sambung Teten didampingi Sekjen Indonesia Wellness Institute (IWI) Ida Bagus Agung Gunarthawa.
Dia mencontohkan produk wellness yang juga punya potensi besar seperti produk herbal contohnya jamu. Selain itu ada juga produk wellness yang berbasis minyak atsiri sebagai terapi aromatik atau aromaterapi. “Jadi saya optimis produk-produk seperti itu akan menjadi unggulan UMKM kita ke depan,” tegas Teten.
Dirinya juga menyinggung Rumah Sakit Internasional yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang Kesehatan di Sanur, Denpasar juga akan menjadi Kawasan Wellness Indonesia. “Ini akan jadi faktor pembeda, industri wellness Indonesia akan punya posisi tawar kuat dan mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus di Sanur,” terangnya.
Sebagai penutup, Teten mengucapkan selamat kegiatan Future Wellness Traditionini telah melahirkan Deklarasi Bali dengan 10 prinsip untuk pengembangan wellness menuju pasar global. “Semoga dapat mendorong pelaku UMKM wellness Indonesia bertumbuh,” harapnya.
Sementara itu Sekjen Indonesia Wellness Institute (IWI) Ida Bagus Agung Gunarthawa mengungkapkan Presidensi Indonesia dalam G20 menjadi momentum yang tidak boleh kita lewatkan untuk mengangkat industri wellness Indonesia di dunia. “Kita merasa ini sangat strategis dan urgent untuk dieksekusi. Apalagi Indonesia punya keragaman tradisi, budaya dan alam yang luar biasa sehingga memang sangat berpotensi untuk melakukan pengembangan wellness,” ungkapnya.
Tradisi wellness Indonesia terdiri dari lima substansi yaitu herbal, food & nutrition serta supplement, aromatic, physical activities, sport & exercise, dan terakhir adalah therapy. Beberapa contoh Industri wellness Indonesia adalah Jawa wellness dan Bali wellness. Jawa wellness terdapat Acaraki (Jamu), Beksan Nyawiji, Rijsttafel Jawa, Setaman Pura Aroma, dan Pijat Kungkum. Sedangkan di Bali wellness terdapat Tirtayatra (meditasi), Pelukatan (purification & 5 senses treatment), Pratiti (reflection), Lotoh (therapy dan herbal), dan Mejejaitan (exercise).