Meneropong Harga Minyak Mentah di 2023 Saat Perang Rusia Ukraina Berlanjut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia sepanjang 2022 sudah seperti naik roller coaster, dimana sempat menyentuh level tertinggi USD 130 per Barel pada bulan Maret di tengah perang Rusia Ukraina . Tapi di akhir tahun, West Texas Intermediate diperdagangkan pada sekitar USD 80/barel, sedangkan Brent Internasional melayang di atas USD 83 per barel.
Perlambatan ekonomi dunia, kebijakan lockdown China dan penguatan dolar Amerika Serikat (USD) telah membuat harga minyak turun lebih dari 23% dalam enam bulan terakhir.
Lalu apa yang harus dilakukan saat pasar bears? berikut perkiraan dari para ekonomi dan analis minyak terkait pergerakan harga komoditas pada tahun 2023. Berikut beberapa prediksi mereka dan alasan di baliknya.
Proyeksi Rata-rata Harga Minyak/barel:
Citi: Brent USD 80, WTI USD 75 per Barel
Hal yang menjadi dasar proyeksi Citi yakni permintaan minyak tahun depan akan tumbuh menjadi sekitar 1,2 atau 1,3 juta barel per hari. Pasokan akan tumbuh dua kali lipat dari jumlah itu selama tahun depan, beberapa di antaranya berasal dari AS, Brasil, Kanada, Guyana, Argentina, mungkin Venezuela dan bahkan Meksiko.
JPMorgan: Brent USD 90/Barel
Perkiraan JPMorgan untuk harga Brent USD 90/Barel pada tahun 2023 bertumpu pada pandangan bahwa aliansi OPEC+ akan melakukan pekerjaan berat untuk menjaga pasar tetap seimbang tahun depan.
Diprediksi pasokan akan tumbuh 30% di atas laju permintaan pada tahun 2023, karena produksi Rusia sepenuhnya dinormalisasi dan kombinasi proyek konvensional (Brasil, Norwegia, Guyana) dan nonkonvensional (AS, Kanada, Argentina) memasok tambahan 1,6 mbd.
Perlambatan ekonomi dunia, kebijakan lockdown China dan penguatan dolar Amerika Serikat (USD) telah membuat harga minyak turun lebih dari 23% dalam enam bulan terakhir.
Lalu apa yang harus dilakukan saat pasar bears? berikut perkiraan dari para ekonomi dan analis minyak terkait pergerakan harga komoditas pada tahun 2023. Berikut beberapa prediksi mereka dan alasan di baliknya.
Proyeksi Rata-rata Harga Minyak/barel:
Citi: Brent USD 80, WTI USD 75 per Barel
Hal yang menjadi dasar proyeksi Citi yakni permintaan minyak tahun depan akan tumbuh menjadi sekitar 1,2 atau 1,3 juta barel per hari. Pasokan akan tumbuh dua kali lipat dari jumlah itu selama tahun depan, beberapa di antaranya berasal dari AS, Brasil, Kanada, Guyana, Argentina, mungkin Venezuela dan bahkan Meksiko.
JPMorgan: Brent USD 90/Barel
Perkiraan JPMorgan untuk harga Brent USD 90/Barel pada tahun 2023 bertumpu pada pandangan bahwa aliansi OPEC+ akan melakukan pekerjaan berat untuk menjaga pasar tetap seimbang tahun depan.
Diprediksi pasokan akan tumbuh 30% di atas laju permintaan pada tahun 2023, karena produksi Rusia sepenuhnya dinormalisasi dan kombinasi proyek konvensional (Brasil, Norwegia, Guyana) dan nonkonvensional (AS, Kanada, Argentina) memasok tambahan 1,6 mbd.