Kaleidoskop 2022: Perang jadi Biang Masalah, Indonesia Malah Ketiban Berkah

Sabtu, 31 Desember 2022 - 18:59 WIB
loading...
A A A


Harga komoditas pangan seperti gandum juga ikut terbang tinggi. Merujuk data International Grains Council (IGC) Market Indicator, harga gandum di pasar dunia pada bulan Maret mencapai USD335 per ton atau melonjak 46% dibanding posisi tahun lalu di USD229 per ton.

Lonjakan harga komoditas terjadi karena dua hal yakni adanya gangguan logistik serta kekhawatiran menipisnya pasokan. Rusia dan Ukraina adalah pemasok utama komoditas pangan dan energi. Sebagai contoh untuk komoditas gandum, kedua negara tersebut memasok 25% gandum global.

Harga energi dan pangan yang melonjak ini langsung berimbas pada laju inflasi, terutama di Eropa. Benua Biru selama ini menggantungkan pasokan energi dari Rusia, sehingga perang membuat pasokan terhambat.

Uni Eropa juga memilih melakukan embargo dengan melarang impor batu bara dari Rusia. Kondisi ini membuat harga energi di kawasan tersebut melambung.

Lonjakan inflasi pun tak terelakkan. Sejumlah negara mencatatkan inflasi tertingginya dalam 30 tahun terakhir atau bahkan dalam sejarah.

Jerman, misalnya, mencatatkan inflasi 10,4% pada Oktober yang merupakan rekor tertingginya dalam sejarah negara tersebut. Sementara inflasi Inggris meloncat ke 11,1% di Oktober yang merupakan rekor tertinggi dalam 41 tahun.

Inflasi di Amerika Serikat (AS) juga meroket ke level tertingginya dalam 40 tahun lebih pada Juni 2022 sebesar 9,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), tertinggi sejak November 1981.



Lonjakan inflasi ini membuat bank sentral memberlakukan kebijakan yang tidak populer yaitu menaikkan suku bunga acuan secara agresif.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1686 seconds (0.1#10.140)