Ganjar Datangi Pengungsi Banjir di Kudus, Jamin Bantuan Logistik Tercukupi
loading...
A
A
A
KUDUS - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meninjau langsung pengungsi banjir di Undaan, Kudus. Ganjar menjamin distribusi bantuan logistik untuk kebutuhan warga tercukupi. Berdasarkan data Pusdatin Undaan, jumlah pengungsi di Desa Karangrowo berjumlah 153 orang, terdiri dari 13 balita, 15 anak, 22 remaja, 59 dewasa dan 44 lansia. Ganjar yang meninjau langsung kondisi pengungsi dan pasokan logistik di Desa Karangrowo, menjamin keperluan warga aman dan terpenuhi.
Meskpun dalam kunjungan tersebut, Ganjar menemui adanya warga yang mengeluhkan ihwal penyakit pasca banjir. Ganjar pun mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan selama berada di pengungsian. "Mulai ada yang gatal, ISPA, ada yang sakit perut. Yang sakit perut ini saya curiga pada tidak cuci tangan," jelas Ganjar, di lokasi, Kamis (12/1/2022).
"Maka saya minta sediakan sabun dan hand sanitizer untuk cuci tangan. Karena di kondisi seperti ini betul-betul harus dibersihkan. Kalau mandi pakai sabun semuanya karena pasti akan banyak penyakit yang berpotensi menjangkit yang dipengungsian," sambung Ganjar.
Selain meninjau pengungsian dan dapur umum di Desa Karangrowo, Ganjar juga meninjau pengungsi di GKMI Tanjungkarang yang berjumlah 74 orang dan Balai Desa Gulang yang berjumlah 118 pengungsi. Ganjar terus berupaya mengatasi banjir untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Dengan sigap, Ganjar langsung menginstruksikan jajaranya tingkat kabupaten kota untuk mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum. Salah satu warga terdampak banjir Kudus bernama Suhadi, warga RT 1 RW 1 Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, mengapresiasi gerak cepat Ganjar dalam mengatasi banjir Jawa Tengah, terutama dalam memperhatikan kondisi pengungsi.
Suhadi menyebutkan, pasokan logistik yang diminta warga selama berada di pengungsian selalu terpenuhi. Termasuk logistik untuk dapur umum yang telah didirikan. "Pak Ganjar bagus ya, sigap, apapun yang diminta kami sebagai pengungsi langsung datang," ujar Suhadi di Posko Bencana Karangrowo.
Pria berusia 35 tahun itu menceritakan, telah tinggal di pengungsian selama 9 hari. Saat banjir bandang melanda desanya pada malam pergantian tahun, ia bersama warga lainnya langsung dievakuasi ke pengungsian. Ia pun berterima kasih kepada Pemprov Jawa Tengah atas kesigapan dan bantuan-bantuan yang terus didistribusikan untuk pengungsi. "(Banjir) sudah ada 10 hari, kalau mengungsi di sini saya sudah 9 hari. Pada saat kejadian itu terus langsung saya mengungsi. Logistik di sini bagus ya, aman. Apa yang diminta para pengungsi langsung dikirim oleh Pak Ganjar," ucap Suhadi.
Meskpun dalam kunjungan tersebut, Ganjar menemui adanya warga yang mengeluhkan ihwal penyakit pasca banjir. Ganjar pun mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan selama berada di pengungsian. "Mulai ada yang gatal, ISPA, ada yang sakit perut. Yang sakit perut ini saya curiga pada tidak cuci tangan," jelas Ganjar, di lokasi, Kamis (12/1/2022).
"Maka saya minta sediakan sabun dan hand sanitizer untuk cuci tangan. Karena di kondisi seperti ini betul-betul harus dibersihkan. Kalau mandi pakai sabun semuanya karena pasti akan banyak penyakit yang berpotensi menjangkit yang dipengungsian," sambung Ganjar.
Selain meninjau pengungsian dan dapur umum di Desa Karangrowo, Ganjar juga meninjau pengungsi di GKMI Tanjungkarang yang berjumlah 74 orang dan Balai Desa Gulang yang berjumlah 118 pengungsi. Ganjar terus berupaya mengatasi banjir untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Dengan sigap, Ganjar langsung menginstruksikan jajaranya tingkat kabupaten kota untuk mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum. Salah satu warga terdampak banjir Kudus bernama Suhadi, warga RT 1 RW 1 Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, mengapresiasi gerak cepat Ganjar dalam mengatasi banjir Jawa Tengah, terutama dalam memperhatikan kondisi pengungsi.
Suhadi menyebutkan, pasokan logistik yang diminta warga selama berada di pengungsian selalu terpenuhi. Termasuk logistik untuk dapur umum yang telah didirikan. "Pak Ganjar bagus ya, sigap, apapun yang diminta kami sebagai pengungsi langsung datang," ujar Suhadi di Posko Bencana Karangrowo.
Pria berusia 35 tahun itu menceritakan, telah tinggal di pengungsian selama 9 hari. Saat banjir bandang melanda desanya pada malam pergantian tahun, ia bersama warga lainnya langsung dievakuasi ke pengungsian. Ia pun berterima kasih kepada Pemprov Jawa Tengah atas kesigapan dan bantuan-bantuan yang terus didistribusikan untuk pengungsi. "(Banjir) sudah ada 10 hari, kalau mengungsi di sini saya sudah 9 hari. Pada saat kejadian itu terus langsung saya mengungsi. Logistik di sini bagus ya, aman. Apa yang diminta para pengungsi langsung dikirim oleh Pak Ganjar," ucap Suhadi.
(nng)