Daftar Negara Resesi Akibat Corona, Dari Amerika Hingga Spanyol
Sabtu, 01 Agustus 2020 - 19:00 WIB
Pada kuartal pertama 2020 ekonomi Jerman juga sudah terkoreksi -2,2%. Itu artinya ekonomi Jerman sudah resmi resesi. "Ini adalah penurunan paling tajam sejak perhitungan PDB triwulanan untuk Jerman dimulai pada 1970," kata Badan Statistik Federal Jerman.
Badan Statistik Federal Jerman menyebut kontraksi dalam PDB menjadi terbesar dan lebih parah dari krisis keuangan 2008-2009. Upaya penanggulangan pandemi virus corona membuat ekonomi anjlok terutama pada sektor ekspor dan impor.
3. Hong Kong
Perekonomian Hong Kong minus 9% di kuartal dua 2020 secara tahun ke tahun (YoY) dari data Rabu (29/7/2020). Ini adalah kontraksi empat kuartal berturut-turut bagi ekonomi Hong Kong. Di mana aktivitas ekonomi sudah susut sejak pertengahan 2019, saat protes besar-besaran massa anti Beijing terjadi.
Meski begitu, data terbaru menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding kuartal pertama tahun, minus 9,1% (YoY). Di basis kuartalan, ekonomi minus 0,1% di kuartal kedua 2020 ini.
Beberapa pekan ini, kasus Covid-19 Hong Kong naik setelah mampu mengendalikan virus tiga bulan lalu. Bahkan, Hong Kong mendapat tekanan berat saat ini bukan hanya soal politik dan Covid-19, Hong Kong juga dijadikan hotspot perselisihan China dan AS.
4. Korea Selatan
Ekonomi Korea Selatan (Korsel) resmi masuk jurang resesi setelah mencatat pertumbuhan negatif dua kuartal beruntun. Pada kuartal kedua 2020, ekonomi Korsel minus 2,9%, terburuk sejak 1998.
Mengutip Reuters, Kamis (23/7), Bank of Korea (BOK) melaporkan, ekonomi Korsel menyusut 3,3% secara kuartalan. Angka itu lebih buruk dari perkiraan analis 2,3%.
Jatuhnya ekonomi Korsel tak terlepas dari anjloknya ekspor sebesar 16,6% secara kuartalan. Porsi ekspor terhadap PDB negara Asia Timur tersebut mencapai 40%.
Badan Statistik Federal Jerman menyebut kontraksi dalam PDB menjadi terbesar dan lebih parah dari krisis keuangan 2008-2009. Upaya penanggulangan pandemi virus corona membuat ekonomi anjlok terutama pada sektor ekspor dan impor.
3. Hong Kong
Perekonomian Hong Kong minus 9% di kuartal dua 2020 secara tahun ke tahun (YoY) dari data Rabu (29/7/2020). Ini adalah kontraksi empat kuartal berturut-turut bagi ekonomi Hong Kong. Di mana aktivitas ekonomi sudah susut sejak pertengahan 2019, saat protes besar-besaran massa anti Beijing terjadi.
Meski begitu, data terbaru menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding kuartal pertama tahun, minus 9,1% (YoY). Di basis kuartalan, ekonomi minus 0,1% di kuartal kedua 2020 ini.
Beberapa pekan ini, kasus Covid-19 Hong Kong naik setelah mampu mengendalikan virus tiga bulan lalu. Bahkan, Hong Kong mendapat tekanan berat saat ini bukan hanya soal politik dan Covid-19, Hong Kong juga dijadikan hotspot perselisihan China dan AS.
4. Korea Selatan
Ekonomi Korea Selatan (Korsel) resmi masuk jurang resesi setelah mencatat pertumbuhan negatif dua kuartal beruntun. Pada kuartal kedua 2020, ekonomi Korsel minus 2,9%, terburuk sejak 1998.
Mengutip Reuters, Kamis (23/7), Bank of Korea (BOK) melaporkan, ekonomi Korsel menyusut 3,3% secara kuartalan. Angka itu lebih buruk dari perkiraan analis 2,3%.
Jatuhnya ekonomi Korsel tak terlepas dari anjloknya ekspor sebesar 16,6% secara kuartalan. Porsi ekspor terhadap PDB negara Asia Timur tersebut mencapai 40%.
Lihat Juga :
tulis komentar anda