Atikoh Ganjar Ungkap Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana Lahir dari Pengalaman Pribadi
Rabu, 24 Januari 2024 - 19:27 WIB
"Saya berasal dari masyarakat yang sangat biasa yang berjuang luar biasa agar bisa kuliah di UGM (Universitas Gadjah Mada). Bahkan saya pernah merasakan beberapa bulan harus nunggak untuk bayar kos, karena orang tua saya sudah meninggal, tetapi saya yakin bahwa dengan tekad yang kuat, dan tentu saja pertolongan yang maha kuasa selalu akan ada jalan bagi kita," ungkap Atikoh.
Kemauan dan tekad yang kuat membuat Atikoh dan Ganjar bisa tegar menghadapi cobaan. Olah karenanya, Ganjar-Mahfud ingin semua anak di Indonesia dibantu penuh pemerintah untuk meraih cita-cita lewat program tersebut.
"Jadi saya bisa memahami bagaimana perjuangan masyarakat indonesia. Untuk bisa memperbaiki keluarga dan lingkungan itu adalah melalui pendidikan," tuturnya.
Kalaupun ada siswa yang ingin langsung bekerja, Ganjar-Mahfud juga menyiapkan sekolah vokasi yang terintegrasi dengan perusahaan-perusahaan ternama. Dengan demikian, maka para siswa bisa tersalurkan langsung ke dunia kerja setelah mereka lulus dari sekolah.
"Programnya itu ada sekolah vokasi. Di Jawa Tengah sudah ada. Itu adalah SMK. Semuanya gratis. Mulai dari seragamnya, tempat tinggalnya, buku, tas, sepatu, dan untuk praktik-praktik semuanya gratis. Tetapi yang boleh sekolah di situ hanya orang yang tidak mampu, dan seratus persen lulusannya yang ada di Jawa Tengah ini terserap dunia kerja dengan cepat," kata Atikoh.
Ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, program serupa pernah diterapkan Ganjar dengan menghadirkan sekolah SMK gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Sudah banyak cerita suksesnya, anaknya sudah bisa bangunkan rumah untuk orang tua, kemudian dia itu juga bisa melanjutkan kuliah, bahkan banyak yang bekerjanya itu di luar negeri, seperti di Jepang," kata dia.
Ditambahkan Atikoh, pendidikan juga akan menjadi prioritas Ganjar-Mahfud, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.
"Jadi ini lah melalui pendidikan anak dan cucu bapak ibu yang ada di sini nanti bisa terjamin bukan hanya dari SD, SMP, tetapi SMK, SMA itu juga akan difasilitasi oleh negara. Karena ini cara bagi kita untuk meningkatkan kualitas atau SDM warga negara untuk menjemput Indonesia emas," pungkasnya.
Kemauan dan tekad yang kuat membuat Atikoh dan Ganjar bisa tegar menghadapi cobaan. Olah karenanya, Ganjar-Mahfud ingin semua anak di Indonesia dibantu penuh pemerintah untuk meraih cita-cita lewat program tersebut.
"Jadi saya bisa memahami bagaimana perjuangan masyarakat indonesia. Untuk bisa memperbaiki keluarga dan lingkungan itu adalah melalui pendidikan," tuturnya.
Kalaupun ada siswa yang ingin langsung bekerja, Ganjar-Mahfud juga menyiapkan sekolah vokasi yang terintegrasi dengan perusahaan-perusahaan ternama. Dengan demikian, maka para siswa bisa tersalurkan langsung ke dunia kerja setelah mereka lulus dari sekolah.
"Programnya itu ada sekolah vokasi. Di Jawa Tengah sudah ada. Itu adalah SMK. Semuanya gratis. Mulai dari seragamnya, tempat tinggalnya, buku, tas, sepatu, dan untuk praktik-praktik semuanya gratis. Tetapi yang boleh sekolah di situ hanya orang yang tidak mampu, dan seratus persen lulusannya yang ada di Jawa Tengah ini terserap dunia kerja dengan cepat," kata Atikoh.
Ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, program serupa pernah diterapkan Ganjar dengan menghadirkan sekolah SMK gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Sudah banyak cerita suksesnya, anaknya sudah bisa bangunkan rumah untuk orang tua, kemudian dia itu juga bisa melanjutkan kuliah, bahkan banyak yang bekerjanya itu di luar negeri, seperti di Jepang," kata dia.
Ditambahkan Atikoh, pendidikan juga akan menjadi prioritas Ganjar-Mahfud, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.
"Jadi ini lah melalui pendidikan anak dan cucu bapak ibu yang ada di sini nanti bisa terjamin bukan hanya dari SD, SMP, tetapi SMK, SMA itu juga akan difasilitasi oleh negara. Karena ini cara bagi kita untuk meningkatkan kualitas atau SDM warga negara untuk menjemput Indonesia emas," pungkasnya.
tulis komentar anda