Brantas Abipraya Dongkrak Pembangunan Negeri di Sektor Kontruksi
Kamis, 13 Agustus 2020 - 12:44 WIB
JAKARTA - Sambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun pada 17 Agustus ini, PT Brantas Abipraya (Persero) menunjukkan ketulusannya dalam membangun seantero negeri dengan berkolaborasi bersama BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang juga bergerak dalam industri konstruksi lewat karya-karya infrastruktur yang masuk dalam deretan PSN (Proyek Strategis Nasional).
Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya mengungkapkan, Brantas Abipraya sangat serius dalam menyelesaikan seluruh proyek yang digarap, khususnya bersama BUMN lain juga bersinergi membangun negeri lewat beberapa bendungan yang dikerjakan bersama Waskita, Adhi. Juga dengan Pelindo 4 untuk pembangunan Dermaga di Papua.
"Melalui pembangunan Bendungan Tapin yang berlokasi di Kalimantan Selatan, kami bersinergi dengan Waskita Karya. Pasalnya, Bendungan Tapin sangat diperlukan dalam rangka pembangunan infrastruktur bidang SDA (Sumber Daya Air) untuk mendukung ketahanan pangan nasional,"ungkapnya Miftakhul Anas.
Masih menurut Anas, bahwa bendungan ini dapat mengendalikan banjir dan penyediaan air baku di wilayah Kabupaten Tapin. Bendungan Tapin bervolume tubuh bendungan 1.134.800 m3 dan volume waduk efektif 50,26 juta m3. Menambah fungsinya, bendungan ini juga dapat menjadi solusi kekurangan pasokan tenaga listrik dengan memanfaatkan listrik sebesar 3,3 MW dan memanfaatkan air waduk untuk perikanan air tawar serta pengembangan pariwisata pegunungan. Bendungan yang memiliki manfaat menstabilkan muka air sungai Tapin dan untuk menyuplai kebutuhan air irigasi di musim kemarau ini ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Tak hanya Bendungan Tapin, Abipraya juga berkolaborasi dengan BUMN konstruksi lainnya yaitu Adhi Karya untuk pengerjaan Bendungan Bener yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Bendungan yang masih dalam tahap pengerjaan ini memiliki kapasitas tampungan air 100,94 juta m3. Proyek ini diharapkan dapat mengairi lahan seluas 15.069 hektare, mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik/detik dan menghasilkan listrik sebesar 6 MW, ditargetkan selesai pada tahun 2023.
Anas juga mengatakan selain infrastruktur SDA, Abipraya juga bersinergi dengan Pelindo 4. Pekerjaan yang dilakukan adalah membangun Proyek Restrengthening Dermaga, Apron dan Container Yard (CY) Pelabuhan Jayapura dan Pekerjaan Pembangunan Dermaga Peti Kemas 75 x 30 M2 di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat. Pekerjaan ini dibangun untuk meningkatkan aktivitas di Pelabuhan. Tak hanya itu, adanya pelabuhan ini juga dapat mendorong konektivitas Indonesia Timur. Mulai dibangun pada 14 Agustus 2019 pekerjaan di Pelabuhan Jayapura ini ditargetkan selesai pada 20 Desember 2020. Sedangkan untuk pembangunan Dermaga Peti Kemas 75 x 30 M2 di Pelabuhan Manokwari telah rampung pada Maret 2018.
Pada infrastruktur jalan, Abipraya juga bersinergi dengan Adhi Karya dengan membentuk PT Jalintim Adhi Abipraya. Kolaborasi dengan Adhi kali ini untuk pengerjaan proyek preservasi jalintim (jalan lintas timur) Sumatra. Proyek preservasi jalan nasional ini memiliki panjang 30 kilometer di Sumatra Selatan.
“Sederet sinergi Abipraya dengan beberapa perusahaan BUMN lainnya ini adalah bukti nyata Abipraya dalam menerapkan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal dan Kolaboratif) yaitu core values BUMN yang telah ditentukan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), khususnya Kolaboratif dengan membangun kerja sama yang sinergis antar BUMN di seluruh Indonesia,” pungkas Anas
Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya mengungkapkan, Brantas Abipraya sangat serius dalam menyelesaikan seluruh proyek yang digarap, khususnya bersama BUMN lain juga bersinergi membangun negeri lewat beberapa bendungan yang dikerjakan bersama Waskita, Adhi. Juga dengan Pelindo 4 untuk pembangunan Dermaga di Papua.
"Melalui pembangunan Bendungan Tapin yang berlokasi di Kalimantan Selatan, kami bersinergi dengan Waskita Karya. Pasalnya, Bendungan Tapin sangat diperlukan dalam rangka pembangunan infrastruktur bidang SDA (Sumber Daya Air) untuk mendukung ketahanan pangan nasional,"ungkapnya Miftakhul Anas.
Masih menurut Anas, bahwa bendungan ini dapat mengendalikan banjir dan penyediaan air baku di wilayah Kabupaten Tapin. Bendungan Tapin bervolume tubuh bendungan 1.134.800 m3 dan volume waduk efektif 50,26 juta m3. Menambah fungsinya, bendungan ini juga dapat menjadi solusi kekurangan pasokan tenaga listrik dengan memanfaatkan listrik sebesar 3,3 MW dan memanfaatkan air waduk untuk perikanan air tawar serta pengembangan pariwisata pegunungan. Bendungan yang memiliki manfaat menstabilkan muka air sungai Tapin dan untuk menyuplai kebutuhan air irigasi di musim kemarau ini ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Tak hanya Bendungan Tapin, Abipraya juga berkolaborasi dengan BUMN konstruksi lainnya yaitu Adhi Karya untuk pengerjaan Bendungan Bener yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Bendungan yang masih dalam tahap pengerjaan ini memiliki kapasitas tampungan air 100,94 juta m3. Proyek ini diharapkan dapat mengairi lahan seluas 15.069 hektare, mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik/detik dan menghasilkan listrik sebesar 6 MW, ditargetkan selesai pada tahun 2023.
Anas juga mengatakan selain infrastruktur SDA, Abipraya juga bersinergi dengan Pelindo 4. Pekerjaan yang dilakukan adalah membangun Proyek Restrengthening Dermaga, Apron dan Container Yard (CY) Pelabuhan Jayapura dan Pekerjaan Pembangunan Dermaga Peti Kemas 75 x 30 M2 di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat. Pekerjaan ini dibangun untuk meningkatkan aktivitas di Pelabuhan. Tak hanya itu, adanya pelabuhan ini juga dapat mendorong konektivitas Indonesia Timur. Mulai dibangun pada 14 Agustus 2019 pekerjaan di Pelabuhan Jayapura ini ditargetkan selesai pada 20 Desember 2020. Sedangkan untuk pembangunan Dermaga Peti Kemas 75 x 30 M2 di Pelabuhan Manokwari telah rampung pada Maret 2018.
Pada infrastruktur jalan, Abipraya juga bersinergi dengan Adhi Karya dengan membentuk PT Jalintim Adhi Abipraya. Kolaborasi dengan Adhi kali ini untuk pengerjaan proyek preservasi jalintim (jalan lintas timur) Sumatra. Proyek preservasi jalan nasional ini memiliki panjang 30 kilometer di Sumatra Selatan.
“Sederet sinergi Abipraya dengan beberapa perusahaan BUMN lainnya ini adalah bukti nyata Abipraya dalam menerapkan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal dan Kolaboratif) yaitu core values BUMN yang telah ditentukan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), khususnya Kolaboratif dengan membangun kerja sama yang sinergis antar BUMN di seluruh Indonesia,” pungkas Anas
(srf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda