Dijegal Kenaikan Tarif, Ekspor China Melonjak ke Level Tertinggi

Kamis, 07 November 2024 - 14:20 WIB
Zichun Huang, seorang ekonom China untuk Capital Economics, mengatakan bahwa pungutan-pungutan tersebut akan merugikan sektor ekspor China, tetapi ia memperkirakan pasar-pasar negara berkembang akan mengimbangi sebagian besar kehilangan permintaan dari AS.

"Dampaknya tidak akan terlalu signifikan dibandingkan yang dikhawatirkan banyak orang. Kami pikir mereka dapat menurunkan volume ekspor sekitar 3% dan mungkin baru akan terasa pada paruh kedua 2025," tulis Huang dalam sebuah catatan.

Pertumbuhan ekspor yang cepat dapat membantu China mencapai target pertumbuhan sekitar 5% tahun ini bahkan sebelum Beijing meluncurkan serangkaian langkah-langkah stimulus yang bertujuan untuk menopang permintaan domestik.

Selama enam minggu terakhir, Beijing telah mengumumkan langkah-langkah untuk mendorong perekonomian, dimulai dengan dukungan langsung untuk pasar saham dan perumahan dan kemungkinan akan berlanjut dengan dukungan keuangan untuk pemerintah daerah yang berhutang yang diharapkan dalam beberapa hari ke depan.

Namun, sampai permintaan domestik membaik perusahaan-perusahaan China di banyak industri menghadapi kelebihan kapasitas yang memaksa mereka untuk memangkas harga. Harga ekspor telah jatuh selama lebih dari setahun, mencerminkan jatuhnya biaya produsen domestik yang telah memangkas keuntungan industri.

Oktober secara historis merupakan bulan yang lebih lemah untuk ekspor sebelum terjadi lonjakan dalam dua bulan terakhir tahun ini. Kenaikan ini berasal dari basis yang lemah pada periode yang sama tahun sebelumnya, ketika pengiriman ke luar negeri turun hampir 7%.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More