Reptil Bisa Jadi Hobi Plus Investasi
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 11:35 WIB
Selain itu, harga iguana dan ?tokek betina yang sudah pernah melahirkan akan semakin tinggi. Sebab, iguana dan tokek yang pernah sekali melahirkan pada kehamilan berikutnya mampu menetaskan telur yang samakin banyak. "Iguana saya pernah menetas sampai 75 telur," lanjutnya.
Bila berbicara investasi, iguana dan tokek bisa dikatakan cukup menggiurkan. Sebab, bila ukurannya semakin besar, harga jualnya akan semakin tinggi. Apalagi jika kedua reptil ini dirawat dengan bagus dan berwarna serta memiliki bentuk cantik. (Baca juga: Peneliti Temukan Danau Air Asin di Mars)
"Rata-rata untuk para pencinta iguana ini mereka membeli dari bayi dan ditunggu sampai besar agar lebih jinak. Kalau membeli langsung ukuran dewasa akan lebih lama untuk di jinakkan," ungkapnya.
Lucky menambahkan, investasi iguana dan tokek hampir tidak pernah rugi. Karena, rata-rata Indonesia bisa mengimpor 15 ekor iguana dan tokek per tahun dari berbagai negara dan hanya tersedia dua ribu ekor iguana lokal dan tokek lokal per tahun.
Terbatasnya jumlah iguana dan tokek yang diimpor Indonesia memberikan kesempatan bagi para breeder (peternak) untuk jual beli. Terlebih lagi, menjual iguana dan tokek sangat gampang, sebab banyak sekali wadah pencinta reptil di jejaring media sosial.
“Untuk kalangan hobi, harganya saya kira sepadan dengan jenis reptilnya. Kan nantinya bisa untuk investasi lagi, seperti iguana semakin bobotnya berat dan memiliki warna bagus harganya bisa mahal. Teman saya pun mengaku pernah menjual sekitar 20 ekor tokek setiap bulan dengan omset Rp5 juta per bulan. Tentunya sesama anggota komunitas, karena tokek jenis tertentu seperti tokek Pakistan tidak dijual di pet shop ini kan ada nilai investasinya juga," jelasnya.
Alasan lainnya mengapa harga tokek di pasaran cukup tinggi karena masih dipengaruhi oleh beberapa kepercayaan seperti untuk penyembuhan penyakit tertentu. Seperti, daging tokek dipercaya sebagai obat gatal, begitu juga dengan darah dan empedu tokek. (Baca juga: Din Syamsuddin Minta Moeldoko Tak Mudah Lempar Tuduhan)
"Konon, empedu tokek yang sudah jadi kristal bisa jadi obat apa saja. Itu biasanya kalau tokeknya sudah memiliki berat 4 ons. Tokek juga bisa jadi obat HIV/AIDS, tapi saya juga kurang tahu apanya. Ada yang bilang darahnya, dagingnya dan lidahnya. Ada juga yang percaya bahwa tokek bisa membawa keberuntungan," tutur pria kelahiran 1978 ini.
Jika Anda tertarik untuk memulai koleksi reptil Ketua komunitas pencinta reptil Jakarta, Roy Silalahi memberikan tipsnya. Pertama, cari dahulu informasi tentang reptil sebagai hewan peliharaan. Cari juga jenis hewan yang paling mudah perawatannya dahulu.
Bila berbicara investasi, iguana dan tokek bisa dikatakan cukup menggiurkan. Sebab, bila ukurannya semakin besar, harga jualnya akan semakin tinggi. Apalagi jika kedua reptil ini dirawat dengan bagus dan berwarna serta memiliki bentuk cantik. (Baca juga: Peneliti Temukan Danau Air Asin di Mars)
"Rata-rata untuk para pencinta iguana ini mereka membeli dari bayi dan ditunggu sampai besar agar lebih jinak. Kalau membeli langsung ukuran dewasa akan lebih lama untuk di jinakkan," ungkapnya.
Lucky menambahkan, investasi iguana dan tokek hampir tidak pernah rugi. Karena, rata-rata Indonesia bisa mengimpor 15 ekor iguana dan tokek per tahun dari berbagai negara dan hanya tersedia dua ribu ekor iguana lokal dan tokek lokal per tahun.
Terbatasnya jumlah iguana dan tokek yang diimpor Indonesia memberikan kesempatan bagi para breeder (peternak) untuk jual beli. Terlebih lagi, menjual iguana dan tokek sangat gampang, sebab banyak sekali wadah pencinta reptil di jejaring media sosial.
“Untuk kalangan hobi, harganya saya kira sepadan dengan jenis reptilnya. Kan nantinya bisa untuk investasi lagi, seperti iguana semakin bobotnya berat dan memiliki warna bagus harganya bisa mahal. Teman saya pun mengaku pernah menjual sekitar 20 ekor tokek setiap bulan dengan omset Rp5 juta per bulan. Tentunya sesama anggota komunitas, karena tokek jenis tertentu seperti tokek Pakistan tidak dijual di pet shop ini kan ada nilai investasinya juga," jelasnya.
Alasan lainnya mengapa harga tokek di pasaran cukup tinggi karena masih dipengaruhi oleh beberapa kepercayaan seperti untuk penyembuhan penyakit tertentu. Seperti, daging tokek dipercaya sebagai obat gatal, begitu juga dengan darah dan empedu tokek. (Baca juga: Din Syamsuddin Minta Moeldoko Tak Mudah Lempar Tuduhan)
"Konon, empedu tokek yang sudah jadi kristal bisa jadi obat apa saja. Itu biasanya kalau tokeknya sudah memiliki berat 4 ons. Tokek juga bisa jadi obat HIV/AIDS, tapi saya juga kurang tahu apanya. Ada yang bilang darahnya, dagingnya dan lidahnya. Ada juga yang percaya bahwa tokek bisa membawa keberuntungan," tutur pria kelahiran 1978 ini.
Jika Anda tertarik untuk memulai koleksi reptil Ketua komunitas pencinta reptil Jakarta, Roy Silalahi memberikan tipsnya. Pertama, cari dahulu informasi tentang reptil sebagai hewan peliharaan. Cari juga jenis hewan yang paling mudah perawatannya dahulu.
tulis komentar anda