Thailand-Australia Aja Garap Produk Halal, Sayang Jika Dilewatkan Indonesia
Senin, 21 Desember 2020 - 12:10 WIB
Pandemi Covid-19 mengubah peta supply chain dan produk yang dibutuhkan pasar. Produk halal ini sangat luas, mulai dari makanan, minuman, kosmetik, busana, hingga pariwisata. Beberapa waktu lalu, Indonesia menggaungkan pengembangan wisata halal. Indonesia punya keunggulan dari sisi infrastruktur sehingga akan memudahkan pemasarannya.
Pariwisata juga dianggap tepat karena hasilnya langsung dirasakan. Industri turunannya banyak, mulai dari jasa transportasi, penginapan, makanan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hingga pemandu wisata. Semua itu akan langsung merasakan dampak ekonominya. Sekarang situasi berubah karena pandemi yang membuat seluruh aktivitas dibatasi.
Azis mengungkapkan semua negara saat ini mengutamakan kebutuhan dalam negerinya. Masyarakat dunia sekarang lebih mementingkan pembelian produk kebutuhan pokok, makanan dan minuman. Situasi ini kesempatan pemerintah untuk memproduksi dan menjaga ketersediaan pangan.
“Nanti terkoneksi dengan isu kemandirian dan ketahanan pangan. Sekali jalan langsung memperkuat domestik dan value chain. Rantai nilai global cenderung berantakan dengan kondisi Covid-19. Banyak logistik yang terhenti. Kecenderungannya, industri membangun klaster-klaster dalam rezim (sendiri), memperkuat domestik masing-masing,” pungkasnya.
Pariwisata juga dianggap tepat karena hasilnya langsung dirasakan. Industri turunannya banyak, mulai dari jasa transportasi, penginapan, makanan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hingga pemandu wisata. Semua itu akan langsung merasakan dampak ekonominya. Sekarang situasi berubah karena pandemi yang membuat seluruh aktivitas dibatasi.
Azis mengungkapkan semua negara saat ini mengutamakan kebutuhan dalam negerinya. Masyarakat dunia sekarang lebih mementingkan pembelian produk kebutuhan pokok, makanan dan minuman. Situasi ini kesempatan pemerintah untuk memproduksi dan menjaga ketersediaan pangan.
“Nanti terkoneksi dengan isu kemandirian dan ketahanan pangan. Sekali jalan langsung memperkuat domestik dan value chain. Rantai nilai global cenderung berantakan dengan kondisi Covid-19. Banyak logistik yang terhenti. Kecenderungannya, industri membangun klaster-klaster dalam rezim (sendiri), memperkuat domestik masing-masing,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda