Menteri Trenggono Ajak Insinyur Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Selasa, 19 Januari 2021 - 13:36 WIB
YOGYAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak para insinyur untuk berpartisipasi dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Ajakan itu ia sampaikan dalam pidato mewakili wisudawan dalam pelantikan Profesi Insinyur di Universitas Gadjah Mada, Selasa (19/1/2021).
Menurutnya, sektor kelautan dan perikanan berpeluang menjadi salah satu lokomotif perekonomian negara sebab potensi yang dimilikinya sangat besar, baik di sub-sektor perikanan tangkap maupun perikanan budi daya. Namun banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan hal tersebut. ( Baca juga:Menteri Trenggono: Pengembangan Perikanan Budidaya Berpotensi Miliaran )
"Ini menjadi tantangan bagi kita ke depan sebagai insinyur agar bisa berbuat sesuatu untuk umat dan bangsa," ujar Trenggono dalam keterangan resmi KKP.
Diungkapkannya, tantangan tersebut, untuk sub-sektor perikanan tangkap, yakni proses produksi masih konvensional dan tradisional yang berimbas pada volume dan mutu produk perikanan belum optimal.
Dijelaskannya, dengan mengedepankan inovasi dan teknologi, produktivitas perikanan tangkap dan budidaya bisa optimal hasil dan kualitasnya. Dengan demikian, kesejehteraan masyarakat ikut meningkat dan pendapatan negara juga bertambah. Selain itu, nelayan bisa lebih aman saat melaut, kelestarian lingkungan dan kedaulatan tetap terjaga.
"Dibutuhkan teknologi-teknologi yang hebat dan yang harus kita ciptakan, tidak boleh tergantung orang luar. Yang mampu memonitor ke mana kapal kita, di mana sumber daya ikan yang bisa kita ambil untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," paparnya.
Sementara tantangan di perikanan budi daya, yakni pengelolaan tambak masih didominasi cara konvensional. Padahal di sub-sektor ini banyak komoditas seperti udang, bandeng, sidat, dan lainnya yang semuanya memiliki nilai ekonomi tinggi.
Dikatakannya, dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya ikan ke depan akan menggenjot perikanan budi daya. Baik itu budi daya perikanan di laut, pantai, maupun daratan. ( Baca juga:Seorang Transpuan Dipenjara 15 Tahun karena Memerkosa Perempuan )
Perikanan budi daya menurutnya, juga menjadi solusi menciptakan lapangan kerja di masa pandemi sekaligus menjadi bagian dari program ketahanan pangan. Pihaknya akan membangun sentra budi daya atau kampung budi daya perikanan di daerah, seperti Kampung Lele, Kampung Nila, dan Kampung Udang.
"Bagaimana caranya di tengah situasi pandemi ini ekonomi kita tetap bergerak, tetap bisa berjalan," katanya.
Menurutnya, sektor kelautan dan perikanan berpeluang menjadi salah satu lokomotif perekonomian negara sebab potensi yang dimilikinya sangat besar, baik di sub-sektor perikanan tangkap maupun perikanan budi daya. Namun banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan hal tersebut. ( Baca juga:Menteri Trenggono: Pengembangan Perikanan Budidaya Berpotensi Miliaran )
"Ini menjadi tantangan bagi kita ke depan sebagai insinyur agar bisa berbuat sesuatu untuk umat dan bangsa," ujar Trenggono dalam keterangan resmi KKP.
Diungkapkannya, tantangan tersebut, untuk sub-sektor perikanan tangkap, yakni proses produksi masih konvensional dan tradisional yang berimbas pada volume dan mutu produk perikanan belum optimal.
Dijelaskannya, dengan mengedepankan inovasi dan teknologi, produktivitas perikanan tangkap dan budidaya bisa optimal hasil dan kualitasnya. Dengan demikian, kesejehteraan masyarakat ikut meningkat dan pendapatan negara juga bertambah. Selain itu, nelayan bisa lebih aman saat melaut, kelestarian lingkungan dan kedaulatan tetap terjaga.
"Dibutuhkan teknologi-teknologi yang hebat dan yang harus kita ciptakan, tidak boleh tergantung orang luar. Yang mampu memonitor ke mana kapal kita, di mana sumber daya ikan yang bisa kita ambil untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," paparnya.
Sementara tantangan di perikanan budi daya, yakni pengelolaan tambak masih didominasi cara konvensional. Padahal di sub-sektor ini banyak komoditas seperti udang, bandeng, sidat, dan lainnya yang semuanya memiliki nilai ekonomi tinggi.
Dikatakannya, dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya ikan ke depan akan menggenjot perikanan budi daya. Baik itu budi daya perikanan di laut, pantai, maupun daratan. ( Baca juga:Seorang Transpuan Dipenjara 15 Tahun karena Memerkosa Perempuan )
Perikanan budi daya menurutnya, juga menjadi solusi menciptakan lapangan kerja di masa pandemi sekaligus menjadi bagian dari program ketahanan pangan. Pihaknya akan membangun sentra budi daya atau kampung budi daya perikanan di daerah, seperti Kampung Lele, Kampung Nila, dan Kampung Udang.
"Bagaimana caranya di tengah situasi pandemi ini ekonomi kita tetap bergerak, tetap bisa berjalan," katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda