Produksi Kedelai Lokal Harus Ditingkatkan

Selasa, 22 Februari 2022 - 11:28 WIB
Kementan optimistis petani akan lebih antusias untuk menanam kedelai di tahun ini. Pasalnya, waktu tanam kedelai hanya 78 hari sehingga biaya produksi tentu akan lebih hemat dari komoditas lain. Jika dilihat dari tingkat produktivitas saat ini sekitar 1,6 ton per hektare dengan rata-rata harga kedelai lokal berkisar Rp10.000 sampai Rp11.000 per kg. Harga tersebut tentunya sudah lebih tinggi dari harga acuan pemerintah yang berkisar Rp8.500 per kg.



Namun, mengenai harga yang cukup tinggi. Ia pun menjelaskan tentunya ini masih menjadi pemahasan bersama gabungan koperasi tahu tempe Indonesia (Gakoptindo) karena para pembuat tahu dan tempe menginginkan harga murah. "Ini masih dalam pembahasan bersama, karena memang para pengrajin inginnya murah sedangkan para petani inginnya mahal. Ini perlu ada peraturan yang bisa menguntungkan keduanya," lanjutnya.

Sementara itu, sebagai dampak dari kenaikan harga kacang kedelai, seluruh pembuat tahu dan tempe di Kota Depok, Jawa Barat, mulai Senin (21/2/2022) mogok beroperasi. Aksi mogok ini dilakukan selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu (23/2/2022). “Kami mogok secara menyeluruh karena harga kacang melambung tinggi,” kata Ketua Umum Paguyuban Dadi Ruku, Rasjani.

Tingginya harga pokok bahan baku pembuatan tahu tempe membuat pengrajin merugi karena tidak menutupi harga produksi. Mereka berharap agar pemerintah mengambil sikap dan menstabilkan harga kedelai. “Kenaikan sudah dua tahun tapi sekarang yang benar-benar tinggi. Harapan kami pemerintah bisa menstabilk harga kedelai. Kenaikan mulai dari harga Rp8.000 per kilo hingga kini tembus Rp11.000. Ini kenaikannya cukup cepat dari Rp9.000 ke Rp11.000,” keluhnya.

Rasjani mengaku tidak tahu mengapa harga kedelai sampai tinggi seperti ini. Sebagai pelaku usaha kecil, pihaknya hanya ingin agar harga kedelai normal dan tidak tinggi seperti saat ini.

“Makanya kami melakukan aksi ini supaya masyarakat tahu kalau harga kedelai mahal. Dan kalaupun kami produksi lagi nanti kemungkinan akan naik dan supaya masyarakat mengetahui hal itu,” tukasnya.

Selama ini solusi yang dilakukan adalah dengan memperkecil ukuran tahu dan tempe yang diproduksi. Namun terus melonjaknya harga kedelai membuat mereka teriak karena sudah tidak bisa lagi terus memperkecil ukuran tahu dan tempe yangt diproduksi namun juga tidak bisa menaikkan harga jual. “Kalau kemarin-kemarin ya diperkecil ukurannya. Tapi lama-lama juga harga kedelai makin tidak menutupi biaya produksi,” keluhnya.

Setelah tiga hari mogok nanti mereka akan kembali memproduksi. Namun dipastikan harga jual juga akan dinaikkan. “Kemarin tempe dijual Rp 4.000 per potong kalau nanti bisa naik jadi Rp 5.000. kalau untuk tahu ada kenaikan Rp 20.000 per papan,” ungkapnya.

Di sisi lain, aksi mogok pengrajin tahu tempe menyebabkan tidak ada penjual tahu tempe di pasar. Salah satunya di Pasar Cisalak, Depok. Bahkan di penjual sayur juga tidak ditemukan penjual yang menjual tahu tempe. Padahal dua makanan itu termasuk makanan yang diburu masyarakat.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More