Ibu Kota Pindah, MMC Minat Bangun RS di IKN Nusantara

Sabtu, 05 Maret 2022 - 08:58 WIB
Roswin menambahkan, industri rumah sakit di Indonesia masih sangat prospektif untuk dikembangkan mengingat populasi yang besar namun belum diimbangi ketersediaan tempat tidur (bed) atau kamar perawatan di rumah sakit yang memadai.

“Kalau dilihat dari rasio bed dengan jumlah penduduk, kita masih jauh ketinggalan dari Singapura, Malaysia bahkan Filipina. Jadi, masih bisa nambah dan harus bertambah banyak bed-nya,” tuturnya.



Dia menyebut RS di Singapura rata-rata memiliki jumlah tempat tidur yang banyak, berkisar 300-500 bed. Sedangkan rata-rata RS swasta di Indonesia memiliki 155-250 bed.

“Jadi peluangnya cukup bagus dan ini membuat persaingan di industri RS makin seru dan kreatif. Ujungnya yang diuntungkan pasien karena RS berlomba-lomba meningkatkan kualitas pelayanan,” ucapnya.

Untuk meningkatkan daya saing dan pelayanan, sambung Roswin, RSMMC berupaya terus menggali keunikan dan keunggulan kompetitif.



Dalam hal ini, RSMMC dengan pengalaman 35 tahun serta memiliki 30 profesor yang ahli di bidang kesehatan dan kedokteran, diklaim mumpuni dan memiliki Kepemimpinan Klinik atau Clinical Leadership yang tidak dimiliki RS lain.

“Kami berupaya memberikan hasil terbaik di Indonesia sehingga kerap menjadi rujukan pasien. Biasanya pasien sebelum dirujuk ke luar negeri juga mereka ke RSMMC dulu,” ungkap dokter berkacamata itu.

Roswin menambahkan, strategi lainnya adalah dengan melakukan transformasi digital, di mana sejak Februari 2020 RSMMC bermigrasi ke sistem baru yang serbadigital. Juga, menggencarkan promosi, sosialisasi dan edukasi melalui konten di website dan media sosial.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More