Bukan Ngutang, Begini Cara Sri Mulyani Penuhi Pendanaan Infrastruktur Rp6.445 Triliun

Kamis, 14 April 2022 - 14:14 WIB
Oleh karena itu, salah satu pendekatan yang penting yang hari ini akan ditunjukkan melalui penandatanganan Head of Agreement adalah pendekatan melalui optimalisasi aset atau asset recycling. Khususnya untuk proyek infrastruktur existing dari BUMN yang sudah dibangun, atau sudah beroperasi atau brown field dengan menginjeksikan fresh money tapi tidak melalui APBN langsung, tetapi dari INA.

"Pembentukan INA adalah sebuah momentum penting di mana Indonesia mengembangkan creative financing selanjutnya, yaitu dengan membuat platform yang sangat kredibel untuk bisa bekerja sama dengan investor-investor dari berbagai sumber dengan tata kelola yang mengikuti standar internasional, maka kita mampu untuk menarik investment ekuitas yang bersifat jangka panjang. Yaitu melakukan investasi tidak untuk dilepas dalam jangka pendek," ungkap Sri Mulyani.



Dia menyebutkan, ini akan sangat menambah stabilitas bagi pembangunan Indonesia, karena bukan dalam bentuk utang maupun bukan dalam bentuk surat berharga jangka pendek.

"Keinginan investor untuk mengambil risiko bersama tentu perlu juga diberikan keyakinan, maka dari itu strategi co-investasi yang bisa meningkatkan modalitas investasi kita, terutama dana yang sudah dimasukkan di dalam INA menjadi pertaruhan kemampuan Indonesia untuk keseimbangan di satu sisi, yaitu meyakinkan investor mengenai tingkat risiko yang acceptable dan juga di satu sisi memberikan jaminan kepastian investasi," pungkas Mantan Direktur Bank Dunia itu.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More