Wawancara CEO dan Co-Founder Zipmex, Marcus Lim: Potensi Investasi Aset Digital jadi Gaya Hidup

Rabu, 13 Juli 2022 - 17:44 WIB
Namun apa yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi, terutama kripto, seperti kata pepatah "Tidak ada yang bisa menentukan waktu yang tepat". Artinya, tidak ada waktu yang dianggap paling tepat untuk mengasumsikan harga suatu aset telah mencapai batas bawahnya. Oleh karena itu, calon investor harus dapat mengambil keputusan yang bijak ketika ingin mulai memasuki pasar dan jenis aset apa yang paling sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan orientasi investasinya.

Untuk investor jangka panjang misalnya, saat ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan akumulasi dengan menggunakan metode dollar-cost averaging (DCA), yaitu menyisihkan persentase tertentu dari pendapatan setiap bulannya untuk membeli Bitcoin sambil menunggu harga BTC menguat lagi.

Pelajaran apa yang dapat Anda ambil selama memimpin Zipmex dalam menjalankan bisnis kripto di Indonesia?

Popularitas aset kripto sebagai alat investasi telah mendapatkan daya tarik global dalam beberapa tahun terakhir, dan survei terbaru yang dilakukan oleh Zipmex, aplikasi kripto bersama dengan firma riset pasar Jakpat, menegaskan bahwa tren serupa terjadi di Indonesia. Menurut survei, aset kripto (11,69%) sekarang berada di antara lima besar yang paling banyak digunakan di pasar, bersama dengan emas (25,51%), reksa dana (14,75%), deposito berjangka (13,57%), dan properti (11,64%). Antusiasme kripto di Indonesia sangat besar. Saat ini, Indonesia bahkan menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan investor kripto terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga berada di peringkat 25 dunia untuk adopsi kripto.

Menurut Bappebti, ada 12,4 juta orang yang berinvestasi kripto di Indonesia per Februari 2022. Kami melihat pertumbuhan eksponensial terjadi hanya dalam dua tahun, mengingat jumlah investor kripto pada tahun 2020 hanya 4 juta.

Dari data survei kami juga disebutkan bahwa lebih dari 60% responden tertarik untuk berinvestasi di aset kripto dan akan mengambil kesempatan untuk mulai berinvestasi di dalamnya, dalam tiga bulan ke depan. Meskipun minat telah muncul, laporan ini juga mengatakan bahwa lebih dari 50% responden mengakui bahwa mereka juga kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang hal itu. Kesalahpahaman terbesar tentang kripto di Indonesia adalah karena keterkaitannya yang kuat dengan volatilitas nilai jangka pendek dan perubahan cepat di pasar kripto yang terjadi 24/7, tidak seperti pasar saham Indonesia. Jika dilihat dari perspektif ini, kami memahami bahwa berinvestasi di kripto dapat dianggap sebagai aktivitas yang sangat berisiko, menakutkan, dan mengintimidasi.

Hal ini mendorong kami untuk meluncurkan kampanye dan program yang dapat menumbuhkan kepercayaan publik dengan lebih menyoroti aset kripto, sebagai instrumen investasi yang akuntabel dan dapat dipercaya. Meskipun kondisi pasar saat ini sedang mengalami koreksi yang signifikan, kami masih melihat potensi bagus yang kami lihat di Indonesia, karena kami melihat jutaan orang Indonesia telah berinvestasi di aset kripto dan kami berharap akan lebih banyak lagi orang Indonesia yang berinvestasi di aset kripto.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More