Tanpa Langkah Spektakuler, Fadel Muhammad: Dalam 90 Hari Ekonomi Bisa Kolaps

Selasa, 14 Juli 2020 - 22:06 WIB
loading...
Tanpa Langkah Spektakuler,...
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengatakan, perlu keberanian pemerintah untuk mengambil langkah-langkah agar ekonomi menjadi likuid. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah diminta untuk melakukan langkah-langkah berani dalam penyelamatan ekonomi yang mengalami dampak serius akibat pandemi COVID-19. Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengusulkan, pemberian Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk UMKM dengan bunga 1% sebagai stimulus ekonomi akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah harus menginjeksi bank-bank BUMN dan swasta untuk merealisasikan bantuan stimulus kepada UMKM itu.

”Injeksi sekitar Rp40 triliun ke bank-bank BUMN agar segera direalisasikan untuk memacu pergerakan ekonomi di sektor UMKM. Namun Rp 40 triliun kami rasa tidak cukup. Kami usulkan paling tidak Rp200 triliun,” kata Fadel Muhammad dalam diskusi Media Expert Meeting dengan tema “Bagaimana Menghadapi New Normal di Bidang Ekonomi, Apa yang Harus Dilakukan?” di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020).

( )

Fadel Muhammad menjelaskan pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi global dan nasional. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 minus 5,2% dan pada 2021 diperkirakan 4,2%. Untuk Indonesia, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 ini 0% dan pada tahun 2021 naik menjadi 4,8%.

Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diprediksi antara 0,9%-1,9%. Dan pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5% - 6%. "Dengan pertumbuhan sebesar itu ekonomi Indonesia bisa dikatakan stagnan. Pertumbuhan kredit perbankan diprediksi tumbuh 1% pada tahun 2020," jelasnya.

Sambung dia menambahkan semua sektor ekonomi terkena dampak pandemi Covid-19 termasuk UMKM. Sebanyak 47% UMKM terkena dampak Covid-19. “Untuk itu UMKM perlu didukung kelangsungannya dengan stimulan kredit,” ujarnya.

( )

Saat ini ada sekitar 60,6 juta UMKM yang telah terhubung ke lembaga pembiayaan formal dan sekitar 23 juta UMKM (Koperasi–UMKM) yang belum terhubung dengan lembaga pembiayaan atau perbankan. Fadel yang pernah menjadi Ketua Komisi XI DPR ini menyebutkan hampir semua kegiatan ekonomi dalam keadaan sulit dan tidak likuid.

Karena itu perlu keberanian pemerintah untuk mengambil langkah-langkah agar ekonomi menjadi likuid. “Kami dari Pimpinan MPR meminta kegiatan perbankan dan institusi keuangan mengambil langkah new normal sehingga ekonomi bergulir serta likuid,” ujarnya.

( )

Mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu juga menghitung apabila pemerintah tidak berani mengambil langkah spektakuler untuk membuat likuiditas ekonomi maka bisa kolaps. “Saya hitung 90 hari, kalau kita tidak berani mengambil langkah membuat likuiditas ekonomi, maka kita bisa kolaps," katanya.

Pihaknya menunggu langkah berani Presiden Joko Widodo untuk membuat ekonomi likuid. Sikap tegas Presiden yang memarahi para pembantunya agar bekerja lebih keras di tengah pandemi ini, kata Fadel, harus diikuti langkah yang lebih berani berani mengambil langkah yang spektakuler dalam penyelamatan ekonomi.

”Bapak Presiden sudah marah, bagus, tapi marah harus ada sesuatu. Kalau tidak berani berani mengambil langkah yang spektakuler dalam membikin likuiditas ekonomi, marah saja tak ada guna,” ungkapnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Indonesia Jadi Korban...
Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kenyataan Pahit Ancam Ekonomi RI
Tarif Trump Ancam Ekonomi...
Tarif Trump Ancam Ekonomi Indonesia, Bisa Jadi Malapetaka Nasional
Trump Umumkan Tarif...
Trump Umumkan Tarif Semua Barang Impor ke AS, Indonesia Kena 32%
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Makin Suram, OECD Pangkas...
Makin Suram, OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,9% di 2025
IHSG Suram, Analis:...
IHSG Suram, Analis: Investor Khawatir dengan Ekonomi RI dan Pasar Keuangan
Awan Gelap Ekonomi RI,...
Awan Gelap Ekonomi RI, Mayoritas Para Ahli Sepakat Memburuk dari 3 Bulan Lalu
Rosan Roeslani: Danantara...
Rosan Roeslani: Danantara Kunci Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Rekomendasi
Cerita Pemudik Terjebak...
Cerita Pemudik Terjebak Berjam-jam di Pantura Cirebon saat Arus Balik
Lucky Hakim Liburan...
Lucky Hakim Liburan ke Jepang, Dedi Mulyadi: Kalau ke Sana Lagi, Bilang Dulu Yah
Prabowo Bertemu 7 Jurnalis,...
Prabowo Bertemu 7 Jurnalis, Apa yang Dibicarakan?
Berita Terkini
Mengakali Tarif Impor...
Mengakali Tarif Impor Terbaru Trump, Industri Tekstil Sebut Bisa dengan Kapas
3 jam yang lalu
AS Pasar Utama Ekspor...
AS Pasar Utama Ekspor Mebel Indonesia, Tarif Terbaru Trump Bisa Berdampak Buruk
5 jam yang lalu
Awasi Efek Lanjutan...
Awasi Efek Lanjutan Tarif AS, Baja Impor Bisa Membanjiri Pasar RI
6 jam yang lalu
Pemimpin ASEAN Bersatu...
Pemimpin ASEAN Bersatu Respons Tarif Impor Terbaru AS
6 jam yang lalu
Respons Tarif Trump...
Respons Tarif Trump Terbaru, Industri Galangan Kapal Butuh Kebijakan Impor Friendly
7 jam yang lalu
Pembayaran Retribusi...
Pembayaran Retribusi Jakarta Kini Bisa Lewat Aplikasi, QRIS dan Gerai Ritel
8 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Bisa Miliki...
Ukraina Bisa Miliki Senjata Nuklir dalam Beberapa Bulan ke Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved