Tak Mau Kalah, Startup Lokal Mampu Bersaing di Internasional

Sabtu, 18 Juli 2020 - 09:25 WIB
loading...
A A A
Istri dari pendiri dari Bukalapak.com, Achmad Zaky Syaifudin ini memberikan ruang yang luas untuk para desainer muslim tanah air. Dia menilai bahwa pangsa pasar busana muslimah memiliki peluang besar untuk bisa bersaing dengan e-commerce lainnya.

"HijUp.com sangat optimistis dapat menjadi motor penggerak bagi industri fesyen muslim Indonesia di kancah internasional, dan insya allah dapat selalu memenuhi kebutuhan para muslimah di manapun mereka berada," ujar Anastasia Gretti Schender, Head Creative Content HijUp.

Beberapa desainer muslim tanah air yang produknya masuk dalam e-commerce ini adalah Ria Miranda, Jenahara, dan Restu Anggraini. Saat memulai bisnis ini, HijUp bekerja sama dengan 14 desainer, dan saat ini sudah mendapatkan kepercayaan 200 desainer. Sedangkan untuk harga, sejumlah produk ditawarkan mulai harga Rp300.000 hingga Rp800.000.

"Saat ini HijUp sudah menjangkau konsumen dari 50 negara di dunia seperti di kawasan Asean, Inggris, hingga Amerika Serikat," jelas Anastasia. (Baca juga: Menolak Bersumpah "Satu China", Perwakilan Taiwan Tinggalkan Hong Kong)

Pakar marketing dari Internasional Council of Small Business (ICSB), Hermawan Kartajaya, menyarankan para pebisnis startup atau pelaku usaha lainnya untuk mulai mengembangkan website mandiri untuk bisnisnya, dan tidak sekadar mengandalkan pemasaran melalui "marketplace".

Ke depan konsumen akan lebih mudah teryakinkan oleh bisnis yang telah memiliki website atau online shop sendiri. "Kalau sebuah usaha sudah punya website sendiri akan lebih dipercaya pelanggan dan dianggap benar-benar serius mengembangkan platform onlinenya. Kalau sudah dipercaya oleh pelanggan pasti akan lebih mudah untuk berkembang," ungkapnya.

Hal yang harus ditekankan bagi startup baru atau pemula adalah memiliki company profile, rencana bisnis, perencanaan keuangan, dan sumber daya manusia yang baik untuk menjaga kualitas barang yang dijual.

Untuk menang dalam persaingan pasar di marketplace, Hermawan menyarankan untuk selalu menggunakan testimoni atau endorsement untuk produknya, menggunakan hastag, atau tanda pagar, dan menggunakan SEO (search engine optimization).

Sementara asisten Deputi Peran serta Masyarakat Kementerian Koperasi dan UKM, Haryanto, mengatakan, pihaknya menyambut baik peningkatan startup yang mulai berkembang melalui e-commerce.

Dia pun mendorong para calon pebisnis baru untuk memulai usaha mereka dari peluang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. "Bisnis itu biasanya dimulai dari hobi bisa dari kuliner, salon, butik, apa pun bisa. Sesuaikan dengan hobi baru kemudian susun rencana bisnisnya," katanya. (Lihat videonya: Pemulung Bawa Uang Rp7 Juta Hasil Jual Bansos Covid-19)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1622 seconds (0.1#10.140)