Tenang, Menko Airlangga Sebut Resesi Indonesia Belum Dalam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang menghantam Indonesia sejak Maret lalu hingga kini dampaknya masih terus terasa, terhadap aktivitas perdagangan, rantai pasok, distribusi produk dan jasa di hampir semua industri. Hal ini membuat Indonesia bisa terancam jurang resesi .
(Baca Juga: Krisis Ekonomi Bukan Hal Baru Bagi Indonesia, Stafsus Menteri BUMN: Sudah Pernah )
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan jurang resesi ekonomi Indonesia tidak sedalam negara lain. Pasalnya, perekonomian Thailand yang secara teknis sudah resesi akibat pertumbuhannya di kuartal I minus 1,8% dan kuartal II minus 11,1%. Begitu pun dengan Brasil dan India yang ekonominya minus double digit.
"Pertama jurangnya (resesi) itu tidak sedalam negara lain karena di kuartal I, ekonomi Indonesia masih tumbuh positif di 2,97% meskipun di kuartal II akan minus," kata Menko Airlangga dalam video wawancara virtual di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
(Baca Juga: Siap Siaga, Badai Resesi Tidak Lama Lagi Segera Tiba di Indonesia )
Airlangga mengaku sudah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya mempercepat pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menyasar sektor kesehatan, perlindungan sosial, korporasi, UMKM, hingga sektoral dan pemerintah daerah. Adapun, percepatan bisa terlaksana di kuartal III dan kuartal IV tahun 2020.
"Saat ini pemerintah sudah melakukan program pemulihan ekonomi dengan merestrukrisasi kredit pada sektor UMKM dan juga penempatan dana pemerintah pada perbankan," jelasnya.
(Baca Juga: Krisis Ekonomi Bukan Hal Baru Bagi Indonesia, Stafsus Menteri BUMN: Sudah Pernah )
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan jurang resesi ekonomi Indonesia tidak sedalam negara lain. Pasalnya, perekonomian Thailand yang secara teknis sudah resesi akibat pertumbuhannya di kuartal I minus 1,8% dan kuartal II minus 11,1%. Begitu pun dengan Brasil dan India yang ekonominya minus double digit.
"Pertama jurangnya (resesi) itu tidak sedalam negara lain karena di kuartal I, ekonomi Indonesia masih tumbuh positif di 2,97% meskipun di kuartal II akan minus," kata Menko Airlangga dalam video wawancara virtual di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
(Baca Juga: Siap Siaga, Badai Resesi Tidak Lama Lagi Segera Tiba di Indonesia )
Airlangga mengaku sudah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya mempercepat pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menyasar sektor kesehatan, perlindungan sosial, korporasi, UMKM, hingga sektoral dan pemerintah daerah. Adapun, percepatan bisa terlaksana di kuartal III dan kuartal IV tahun 2020.
"Saat ini pemerintah sudah melakukan program pemulihan ekonomi dengan merestrukrisasi kredit pada sektor UMKM dan juga penempatan dana pemerintah pada perbankan," jelasnya.
(akr)