Wall Street Waspadai Koreksi Pekan Depan Tunggu Kabar Suku Bunga The Fed

Minggu, 17 September 2023 - 21:00 WIB
loading...
Wall Street Waspadai Koreksi Pekan Depan Tunggu Kabar Suku Bunga The Fed
Wall Street mewaspadai tekanan jual menjelang pengumuman suku bunga bank sentral atau Federal Reserve. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Wall Street mewaspadai tekanan jual menjelang pengumuman suku bunga bank sentral atau Federal Reserve (The Fed). Prospek ekonomi yang masih tidak menentu ditambah valuasi indeks yang sudah mahal dipandang bakal mendorong profit taking.

Setelah mengerek bunga acuan sebesar 525 basis poin (bps) sejak Maret 2022, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada akhir pertemuan 20 September mendatang. Berakhirnya siklus pengetatan moneter dipandang bakal membawa angin segar bagi pasar modal.

"Pasar mungkin akan sedikit terhibur jika siklus kenaikan suku bunga The Fed akan berakhir," kata Chief Investment Officer Northwestern Mutual Wealth Management Company, Brent Schutte, dilansir Reuters, Minggu (17/9/2023).



Di tengah suku bunga tinggi, pelaku pasar berekspektasi kejatuhan ekonomi tidak akan terlalu keras, mengingat tingkat konsumsi AS masih cukup atraktif. Namun, peningkatan inflasi beberapa waktu lalu menjadi kekhawatiran sendiri, bahwa level bunga saat ini belum cukup untuk membawa inflasi sesuai target 2 persen.

Dari sisi perusahaan tercatat, Oxford Economics menilai peningkatan bunga bank sentral beberapa waktu terakhir berdampak signifikan terhadap melandainya pendapatan perusahaan, terlebih bagi korporasi AS yang memiliki jaringan internasional.

Valuasi sejumlah saham juga menjadi ancaman setelah imbal hasil (yield) surat utang (treasury) meningkat beberapa waktu terakhir, sehingga meningkatkan daya tarik investor terhadap pasar obligasi, sekaligus mengusik instrumen berisiko seperti saham dan komoditas.



Kuncinya ada di suku bunga The Fed pekan depan, bahwa apabila pengetatan bunga melandai, bakal menjadi lokomotif bagi indeks untuk melanjutkan relinya. Tak berhenti di situ, pasar juga bakal mengukur pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell ihwal strateginya mengatasi kenaikan harga dengan tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Indikator CME Group, FedWatch Tool memproyeksikan peluang 97 persen The Fed akan mempertahankan suku bunga. Dua dari tiga pelaku pasar juga membaca ada kemungkinan suku bunga juga bakal ditahan pada November mendatang.

"Tentu jika ada kesimpulan bahwa The Fed telah mengakhiri pengetatan suku bunganya, maka ini akan memberikan katalis tambahan bagi saham untuk bergerak lebih tinggi," kata Chief Investment Strategist CFRA, Sam Stovall.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)