RI Punya Pabrik Minyak Makan Merah Pertama, Diklaim Lebih Murah dari Migor dan Bergizi

Kamis, 14 Maret 2024 - 16:02 WIB
loading...
RI Punya Pabrik Minyak Makan Merah Pertama, Diklaim Lebih Murah dari Migor dan Bergizi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Regional 1 PTPN I, Pagar Merbau II, Kecamatan Pagar Merbau, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Regional 1 PTPN I, Pagar Merbau II, Kecamatan Pagar Merbau, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (14/3/2024). Kehadiran pabrik pertama minyak makan merah diharapkan memberikan nilai tambah bagi petani sawit .



Pabrik tersebut dirancang dan dibangun Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III melalui PT Riset Perkebunan Nusantara. Proyek ini didukung oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

”Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan merah, ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi, harga TBS (tandan buah segar) tidak naik dan turun karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi yaitu minyak makan merah,” ujar Jokowi.



Jokowi juga mengungkapkan, salah satu kelebihan Minyak Makan Merah yakni harganya yang lebih murah dibandingkan minyak pasaran. "Harga minyak goreng merah tadi harga minyak makan merah yang saya senang juga ada di bawah harga minyak goreng (migor) biasa," kata Jokowi dalam keterangan persnya seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden.

Selain itu, kata Jokowi, kandungan gizinya juga yang tidak kalah dengan minyak lain. Jokowi berharap minyak merah menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng.

Presiden mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri ini untuk mendukung pasar dan konsumsi produk yang
berkelanjutan. “Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan, ‘Pak, minyak makan merah ini beda. Lebih enak dan dicek gizinya lebih baik’,” papar Presiden.

Dia menyampaikan, pembukaan pabrik ini bagian dari upaya hilirisasi, yaitu proses peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengolahan menjadi produk jadi. "Jangan jual TBS, jangan jual CPO , kalau bisa jadikan barang-barang jadi seperti ini. Ini bagus sekali," tegasnya.

Indonesia, sebagai negara dengan lahan kebun kelapa sawit seluas 15,3 juta hektare, dengan 40,5% di antaranya milik petani, terus berupaya meningkatkan nilai tambah produksi dalam negeri.

Minyak makan merah atau refined palm oil, merupakan produk dari CPO yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya. Minyak ini memiliki karakteristik warna terang mencolok dan aroma yang kuat.

Warna mencolok dari minyak makan merah berasal dari kelapa sawit yang memang berwarna merah tua, karena selama proses produksi, minyak makan merah tidak melalui proses penyulingan seperti minyak goreng sawit biasa.

Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), sebagaimana dikutip laman Kementerian Pertanian, minyak makan merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien.

Kandungan tersebut, meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene. Untuk itu, minyak makan merah berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, salah satunya sebagai salah satu bahan pangan yang anti stunting.

Asam oleat dan asam linoleat dalam kandungan minyak makan merah berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak. Minyak makan merah juga sesuai digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, bahan baku margarin dan shortening.

Produksi 7 ton Minyak Per Hari

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau merupakan salah satu pilot project dari tiga pabrik serupa yang juga akan dibangun di Sumatera Utara.

Dua pabrik di antaranya berencana dibangun di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Langkat. Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau, akan mengolah bahan baku tandan buah segar (TBS) dari sekitar 1000 hektare luas lahan kelapa sawit milik PTPN Group.

Kapasitas pabrik mencapai 10 ton CPO per hari dan targetnya dalam satu hari menghasilkan 7 ton minyak makan merah.Pembangunan pabrik minyak makan merah rencananya akan diimplementasikan ke pabrik kelapa sawit di seluruh Indonesia. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi isu minyak goreng untuk masyarakat kecil.

“Selain itu, juga diharapkan bisa menyelesaikan masalah stunting serta pemberdayaan ekonomi masyarakat," tutur Ghani.

Keberadaan Pabrik Minyak Makan Merah akan dipandang menjadi solusi bagi petani rakyat, dimana mereka juga mendapatkan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan hanya menjual TBS. Dengan rata-rata kepemilikan sawit petani 2 hektare per keluarga, satu pabrik bisa melibatkan 500 keluarga petani untuk hilirisasi sawit.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4215 seconds (0.1#10.140)