Dongkrak Daya Beli, Menteri Basuki 'Tebar Duit' di Desa-Desa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat total anggaran yang disalurkan dalam program pengelolaan sumber daya air (SDA) melalui padat karya tunai (PKT) mencapai Rp3,34 triliun. PKT itu tersebar di 14.618 lokasi dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 264.471 orang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan uang hingga ke desa-desa.
“Selain untuk meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa pelosok. Pola pelaksanaan PKT juga harus memperhatikan protokol kesehatan,” kata Basuki, melalui siaran pers, yang diterima Sabtu (22/8/2020). ( Baca juga:Pulihkan Ekonomi Nasional, Menteri Airlangga Minta Dukungan ke Pelaku Usaha Kecil )
Dia bilang, dengan program padat karya tunai ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat. Hal itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memfokuskan anggaran guna membantu masyarakat, khususnya di perdesaan selama masa sulit ini.
Tercatat hingga 18 Agustus 2020, program PKT bidang SDA telah menyerap tenaga kerja sebanyak 163.003 orang yang terdiri dari 155.500 petani, 6.483 masyarakat komunitas peduli sungai, dan 1.020 masyarakat umum dengan total anggaran yang telah disalurkan sebesar Rp1,26 triliun atau 37,75%.
Basuki juga menjelaskan, pelaksanaan PKT dilakukan di seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS) yang meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi dengan anggaran Rp2,25 miliar.
P3TGAI sendiri merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.
"Capaian padat karya P3TGAI telah menyerap 96.348 tenaga kerja dari target 200.000 orang yang tersebar di 2.608 lokasi dengan total penerima manfaat 106.732 orang," ujarnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan uang hingga ke desa-desa.
“Selain untuk meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa pelosok. Pola pelaksanaan PKT juga harus memperhatikan protokol kesehatan,” kata Basuki, melalui siaran pers, yang diterima Sabtu (22/8/2020). ( Baca juga:Pulihkan Ekonomi Nasional, Menteri Airlangga Minta Dukungan ke Pelaku Usaha Kecil )
Dia bilang, dengan program padat karya tunai ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat. Hal itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memfokuskan anggaran guna membantu masyarakat, khususnya di perdesaan selama masa sulit ini.
Tercatat hingga 18 Agustus 2020, program PKT bidang SDA telah menyerap tenaga kerja sebanyak 163.003 orang yang terdiri dari 155.500 petani, 6.483 masyarakat komunitas peduli sungai, dan 1.020 masyarakat umum dengan total anggaran yang telah disalurkan sebesar Rp1,26 triliun atau 37,75%.
Basuki juga menjelaskan, pelaksanaan PKT dilakukan di seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS) yang meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi dengan anggaran Rp2,25 miliar.
P3TGAI sendiri merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.
"Capaian padat karya P3TGAI telah menyerap 96.348 tenaga kerja dari target 200.000 orang yang tersebar di 2.608 lokasi dengan total penerima manfaat 106.732 orang," ujarnya.
(uka)