Jika Perang Besar di Timur Tengah Pecah, Harga Minyak Bisa USD150 per Barel

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 13:41 WIB
loading...
A A A
Meskipun kemungkinan terjadinya perang skala penuh tetap "relatif rendah," risiko salah langkah oleh kedua belah pihak kini meningkat, kata analis BMI.



Meskipun beberapa analis industri percaya bahwa OPEC+ memiliki kapasitas cadangan yang cukup untuk mengimbangi gangguan ekspor Iran jika Israel menargetkan infrastruktur minyaknya, kapasitas cadangan minyak dunia sebagian besar masih terkonsentrasi di Timur Tengah, terutama di antara negara-negara Teluk, yang dapat berisiko jika konflik yang lebih besar memburuk.

Sementara itu, harga minyak masih melanjutkan tren kenaikan akibat dampak konflik Timur Tengah saat ini. Mengutip Reuters, harga minyak mentah jenis Brent naik 9 sen, atau 0,12%, menjadi USD77,71 per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 8 sen, atau 0,11%, menjadi USD73,79 per barel.

Goldman Sachs memprediksi, harga minyak bisa melonjak USD20 per barel jika Israel jadi melancarkan serangan balasan ke Iran. "Jika Anda melihat penurunan produksi Iran sebesar 1 juta barel per hari, Anda akan melihat peningkatan puncak harga minyak tahun depan sekitar USD20 per barel," kata Daan Struyven, salah satu kepala penelitian komoditas global Goldman Sachs.

Proyeksi harga itu menurutnya dengan asumsi bahwa OPEC+ menahan diri untuk tidak menanggapi dengan meningkatkan produksi. Namun, jika anggota utama OPEC+ seperti Arab Saudi dan UEA mengimbangi penurunan tersebut, menurut dia pasar minyak hanya akan melihat peningkatan harga yang lebih kecil, sedikit kurang dari USD10 per barel.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ketakutan Resesi AS...
Ketakutan Resesi AS dan Perang Timur Tengah Mengangkat Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
5 Negara dengan Tarif...
5 Negara dengan Tarif Listrik Termurah di Dunia, Tak Capai Rp100 per kWh
Korban Trump 6 Tahun...
Korban Trump 6 Tahun Lalu, Minyak Iran Terdampar di China Senilai Rp28 Triliun
Tahun Baru, Harga Solar...
Tahun Baru, Harga Solar di Arab Saudi Naik 44,3% Menjadi Rp7.100 per Liter
Ekonomi China Menggeliat,...
Ekonomi China Menggeliat, Harga Minyak Dunia Menguat
Sanksi AS Mengganggu...
Sanksi AS Mengganggu Aliran Minyak Mentah Iran ke China
Bashar al-Assad Terguling,...
Bashar al-Assad Terguling, Harga Minyak Merangkak Naik
OPEC+ Tunda Kenaikan...
OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi Minyak, Cermati Permintaan Global
Rusia dan Iran Buang...
Rusia dan Iran Buang Dolar, 96% Transaksi Gunakan Mata Uang Lokal
Rekomendasi
Hangatnya Ramadan, Partai...
Hangatnya Ramadan, Partai Perindo Babel Berbagi Takjil, Bukber, dan Santuni Anak Yatim
RKUHAP, Pakar Hukum...
RKUHAP, Pakar Hukum Tekankan Ada Keseimbangan dalam Sistem Peradilan Pidana
Meghan Markle Bakal...
Meghan Markle Bakal Tertawa Paling Akhir, Siapkan Podcast usai Acara Masaknya Penuh Kritik
Berita Terkini
AS Putus Ketergantungan...
AS Putus Ketergantungan Mineral Kritis dari China, Trump Pakai Kekuatan Darurat
59 menit yang lalu
Prudential Syariah Beri...
Prudential Syariah Beri Asuransi Gratis bagi 100 Pengemudi Ojol Perempuan
7 jam yang lalu
Serambi MyPertamina...
Serambi MyPertamina Siap Layani Pemudik Istirahat di Jalur Mudik
7 jam yang lalu
Bank Mandiri Taspen...
Bank Mandiri Taspen Libatkan 380.000 Nasabah dalam Program Tiga Pilar Mantap
8 jam yang lalu
16 Hari Setop Beroperasi...
16 Hari Setop Beroperasi Selama Mudik, Pengusaha Truk Bisa Rugi Triliunan
8 jam yang lalu
Presiden Direktur MNC...
Presiden Direktur MNC Life Risye Dillianti Didapuk Jadi Wakil Ketua Umum AFTECH
8 jam yang lalu
Infografis
Sepasang Pesawat Pengebom...
Sepasang Pesawat Pengebom Nuklir AS Berkeliaran di Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved