Daftar 30 Negara dengan Utang China Terbesar, Indonesia Urutan Berapa?
loading...
A
A
A
Namun beberapa kritikus menyoroti soal dampak lingkungan dan sosial dari proyek kereta api tersebut, karena mengurangi Taman Nasional Nairobi. Sementara lainnya menyoroti jadwal pembayaran pinjaman yang terbilang ketat.
Pada rencana awalnya jalur tersebut bakal terhubung ke negara tetangga Uganda, meski akhirnya agenda itu kemudian dibatalkan. Tanpa opsi untuk perdagangan lintas batas, kereta api bisa terbukti tidak berkelanjutan secara finansial.
Pada Oktober 2023, Presiden Kenya William Ruto kabarnya bakal meminta China untuk menyetujui opsi pinjaman dalam proyek kereta api yang lebih lambat. Ia juga dilaporkan berencana meminta tambahan USD1 miliar dalam bentuk pinjaman untuk proyek jalan.
Pada tahun 2021, negara Afrika Timur itu berutang kepada China mencapai USD12,7 miliar. AP melaporkan bahwa pemerintah Kenya telah menahan gaji pegawai negeri dalam upaya untuk menghemat uang demi membayar kembali pinjaman luar negerinya.
Utang China yang menjerat Republik Demokratik Kongo (DRC) diperkirakan telah menumpuk mencapai lebih dari USD13 selama dua dekade terakhir. Sebagian besar utang China tersebut terkait dengan investasi pertambangan dan infrastruktur.
Sebagai bagian dari pinjaman the Belt and Road Initiative (BRI) atau jalur sutra modern, Kongo menjadi salah satu dari banyak negara yang, menurut laporan AidData, diharuskan untuk "menyimpan saldo kas minimum yang setara dengan 20% dari total utang yang belum dibayar di bawah beberapa perjanjian pinjaman China Eximbank di rekening escrow lepas pantai yang dikendalikan pemberi pinjaman".
Dalam periode pelemahan ekonomi atau krisis keuangan yang terjadi di Kongo, membuat semakin sulit bagi peminjam untuk memenuhi persyaratan utang China. Kondisi ini menghambat potensi pertumbuhan ekonomi yang dapat membantu membayar kembali pinjaman dan menghasilkan siklus yang tidak pernah berakhir.
Pada saat yang sama, pemberi pinjaman lain ragu-ragu untuk menawarkan dana talangan imbas rekening escrow, karena menempatkan China di urutan pertama untuk pembayaran jika negara tersebut gagal membayar pinjamannya. Akibatnya, banyak kritikus menyebut BRI sebagai "jebakan utang".
Awal tahun ini, dilaporkan bahwa cadangan uang asing mengalami penurunan lebih dari dari 50% di Kongo, saat kekhawatiran hanya masalah waktu sebelum negara miskin itu kehabisan uang untuk impor penting seperti makanan dan bahan bakar.
Situasi serupa terjadi di Zambia, yang telah meminjam dari China hingga USD13,5 miliar untuk membangun jalan, kereta api, dan bendungan. Namun kewajiban utang ke China memakan sebagian besar pendapatan pajak negara itu sehingga gagal membayar pinjamannya.
Pada rencana awalnya jalur tersebut bakal terhubung ke negara tetangga Uganda, meski akhirnya agenda itu kemudian dibatalkan. Tanpa opsi untuk perdagangan lintas batas, kereta api bisa terbukti tidak berkelanjutan secara finansial.
Pada Oktober 2023, Presiden Kenya William Ruto kabarnya bakal meminta China untuk menyetujui opsi pinjaman dalam proyek kereta api yang lebih lambat. Ia juga dilaporkan berencana meminta tambahan USD1 miliar dalam bentuk pinjaman untuk proyek jalan.
Pada tahun 2021, negara Afrika Timur itu berutang kepada China mencapai USD12,7 miliar. AP melaporkan bahwa pemerintah Kenya telah menahan gaji pegawai negeri dalam upaya untuk menghemat uang demi membayar kembali pinjaman luar negerinya.
27. Republik Demokratik Kongo: kelilit utang China hingga USD13,1 miliar
Utang China yang menjerat Republik Demokratik Kongo (DRC) diperkirakan telah menumpuk mencapai lebih dari USD13 selama dua dekade terakhir. Sebagian besar utang China tersebut terkait dengan investasi pertambangan dan infrastruktur.
Sebagai bagian dari pinjaman the Belt and Road Initiative (BRI) atau jalur sutra modern, Kongo menjadi salah satu dari banyak negara yang, menurut laporan AidData, diharuskan untuk "menyimpan saldo kas minimum yang setara dengan 20% dari total utang yang belum dibayar di bawah beberapa perjanjian pinjaman China Eximbank di rekening escrow lepas pantai yang dikendalikan pemberi pinjaman".
Dalam periode pelemahan ekonomi atau krisis keuangan yang terjadi di Kongo, membuat semakin sulit bagi peminjam untuk memenuhi persyaratan utang China. Kondisi ini menghambat potensi pertumbuhan ekonomi yang dapat membantu membayar kembali pinjaman dan menghasilkan siklus yang tidak pernah berakhir.
Pada saat yang sama, pemberi pinjaman lain ragu-ragu untuk menawarkan dana talangan imbas rekening escrow, karena menempatkan China di urutan pertama untuk pembayaran jika negara tersebut gagal membayar pinjamannya. Akibatnya, banyak kritikus menyebut BRI sebagai "jebakan utang".
Awal tahun ini, dilaporkan bahwa cadangan uang asing mengalami penurunan lebih dari dari 50% di Kongo, saat kekhawatiran hanya masalah waktu sebelum negara miskin itu kehabisan uang untuk impor penting seperti makanan dan bahan bakar.
26. Zambia: total utang dari China tembus USD13,5 miliar
Situasi serupa terjadi di Zambia, yang telah meminjam dari China hingga USD13,5 miliar untuk membangun jalan, kereta api, dan bendungan. Namun kewajiban utang ke China memakan sebagian besar pendapatan pajak negara itu sehingga gagal membayar pinjamannya.