Sri Mulyani Bongkar Penyebab Masalah Pangan Masih Terjadi di Indonesia

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 17:11 WIB
loading...
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Masalah Pangan Masih Terjadi di Indonesia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membongkar, penyebab kenapa masalah pangan masih terjadi di Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membongkar, penyebab masalah pangan masih terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah kontradiksi antara kawasan pedesaan dan perkotaan yang mengalami obesitas dan juga penganekaragaman pangan.

"Itulah mengapa dukungan pemerintah baik dalam bentuk teknologi serta prasarana atau irigasi serta jalan penghubung antara persawahan atau persawahan dengan pasar menjadi sangat penting. Pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur dalam rangka meningkatkan produktivitas sawah dan sawah di Indonesia sangat penting,” ungkap Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).

(Baca Juga: Gara-gara Food Estate, Kinerja Mentan SYL Dipuji Jokowi )

Dia melanjutkan, Indonesia juga berupaya menangani masalah ketersediaan pangan dengan memperluas wilayah atau membuka lahan tambahan baru tidak hanya untuk padi tetapi juga untuk perkebunan hortikultura.

“Indonesia agar dapat meningkatkan produktivitas, pasti membutuhkan lebih banyak teknologi dimana ini adalah sesuatu yang coba kita perkenalkan pada petani dan hasil pertanian," katanya.

(Baca Juga: Jokowi Yakin Model Bisnis Food Estate Bisa Dongkrak Pendapatan Petani )

Sambung Mantan Direktur Bank Dunia itu menambahkan, Indonesia juga memperkenalkan program food estate di luar pulau Jawa dimana ini adalah sesuatu hal yang baru. Tentunya ini semua adalah upaya untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang bagi Indonesia dengan meningkatkan produktivitas di luar pulau Jawa.

"Hal lain yaitu menghubungkan antara produksi dan pasar secara lebih efisien dan untuk itu Indonesia juga berinvestasi untuk infrastruktur digital sehingga mampu menciptakan aksesibilitas untuk wilayah Indonesia hingga keseluruh pelosok Indonesia,” tutupnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)