Pemerintah Kantongi Rp27,76 Triliun dari Hasil Lelang Surat Utang Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) telah menyelesaikan lelang surat utang negara sepanjang tahun 2020. Pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara terakhir memenangkan Rp6,14 triliun dari penawaran masuk Rp27,76 triliun.
“Jumlah dimenangkan untuk seri SPS09062021 sebesar Rp0,24 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,99479%,” tulis keterangan DJPPR seperti dikutip lamannya di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
(Baca juga:Penawaran Surat Utang Negara Capai Rp94,3 Triliun)
Lalu, penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 9 Juni 2021 ini mencapai Rp0,62 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,96% dan tertinggi 3,5%. Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,96327%.
Sedangkan, penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp2,85 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,9% dan tertinggi 5,25%. Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,28935%.
(Baca juga:Beli Surat Utang Negara Dijamin Halal, Hasilnya Dipakai Buat Penanganan Covid-19)
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp6,7 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,25% dan tertinggi 5,5%. Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,1399%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp15,9 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,09% dan tertinggi 7,31%.
“Jumlah dimenangkan untuk seri SPS09062021 sebesar Rp0,24 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,99479%,” tulis keterangan DJPPR seperti dikutip lamannya di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
(Baca juga:Penawaran Surat Utang Negara Capai Rp94,3 Triliun)
Lalu, penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 9 Juni 2021 ini mencapai Rp0,62 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,96% dan tertinggi 3,5%. Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,96327%.
Sedangkan, penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp2,85 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,9% dan tertinggi 5,25%. Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,28935%.
(Baca juga:Beli Surat Utang Negara Dijamin Halal, Hasilnya Dipakai Buat Penanganan Covid-19)
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp6,7 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,25% dan tertinggi 5,5%. Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,1399%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp15,9 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,09% dan tertinggi 7,31%.
(dar)