Pariwisata NTT Dipacu Menuju Standar Kelas Dunia

Selasa, 22 Desember 2020 - 23:00 WIB
loading...
Pariwisata NTT Dipacu Menuju Standar Kelas Dunia
Peluncuran buku Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki aset alam dan budaya yang kaya. Terdapat 1.192 pulau yang merupakan rangkaian cincin keindahan “ring of beauty”. Dikenal dengan nama Flobamora yang mencakup kepulauan Flores, Sumba, Timor, Alor, dengan segala otentisitas dan keunikannya, baik di daratan maupun perairannya, layak menjadi destinasi kelas dunia .

Dengan semua keunggulan itu, kita patut sekali lagi bertanya: mau dibawa ke mana kepariwisataan NTT? Beragam tantangan mewarnai perjalanan menjadi destinasi kelas dunia.

Hal tersebut dibahas dalam buku “Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia”. Buku ini mengidentifikasi dan mengekplor potensi dan kapasitas kepariwisataan sekaligus menjawab tantangan-tantangan dengan membedah langkah-langkah strategis dalam mengelola potensi dan ekosistem pariwisata, mengembangkan kualitas sumber daya manusia, memasarkan dengan efektif, memanfaatkan teknologi digital sekaligus beradaptasi di era normal baru.



Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar mengatakan pariwisata Nusantara atau wisatawan domestik menjadi prioritas utama bisnis pariwisata. Laporan Dinard Standard 2021-2022 bahkan menegaskan geliat kurva pertumbuhan pariwisata dunia, akan kembali ke titik awal bertumbuh membutuhkan waktu setidaknya 2 tahun ke depan.

“Artinya selama dua tahun kedepan destinasi domestik dan lokal mendapat panggung wisatawan nusantara yang jumlah dan nilai ekonominya juga sangat signifikan,” kata Sapta dalam diskusi bersama Global Tourism Forum di Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Lebih lanjut, Frans Teguh yang juga putera kelahiran Nusa Tenggara Timur menegaskan upaya kebangkitan kepariwisataan nusantara, dalam hal ini NTT dapat terus berlanjut. Buku ini memantapkan langkah NTT menuju kepariwisataan berkelas dunia, seraya tetap menitikberatkan pada aspek keberlanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Karena itu, model pengembangan kepariwisataan berbasis masyarakat dan kepariwisataan berkelanjutan harus dilakukan dan dipastikan penerapannya secara serius oleh para pihak seperti masyarakat, pelaku usaha, akademisi, media, pemerintah daerah, dan kementerian/lembaga,” jelasnya.

Topik ulasan dalam buku ini seirama dengan semangat komitmen, kepemimpinan, kolaborasi dan sinergi yang merupakan kunci membangun kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan. Presiden Jokowi menetapkan Labuan Bajo- Flores, NTT sebagai destinasi super prioritas.

Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat, SH. MSi dalam pernyataannya menegaskan bahwa visi NTT Bangkit, NTT Sejahtera, menuju Destinasi Global karena Sektor kepariwisataan merupakan lokomotif dan kunci pembangunan NTT.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)