Miris Lihat Harga Singkong Petani Cuma Rp500 per Kg, MSI Tempuh 3 Langkah Ini

Rabu, 23 Desember 2020 - 18:32 WIB
loading...
A A A
"Ruang pengembangannya masih luas dan demand pun masih bisa terus ditingkatkan. Apalagi kita kan masih impor tapioka juga, belum lagi kalau kita kembangkan produk hilirnya," tuturnya.

Sebagai catatan, ketahanan pangan dan diversifikasi pangan penting untuk dilakukan seiring terus meningkatnya populasi penduduk dan menyempitnya lahan persawahan. Singkong yang dikenal merakyat merupakan komoditas potensial yang bisa dikembangkan sebagai pangan alternatif pengganti nasi.

Arifin mengakui selama ini singkong kurang dilirik karena citranya sebagai makanan kelas bawah. Padahal, ubi kayu ini atau singkong merupakan sumber karbohidrat dan protein dengan banyak keunggulan.

"Visi misi kita bagaimana mengubah persepsi masyarakat yang memandang singkong ini makanan orang pinggiran atau orang miskin, menjadi makanan kita semua. Supaya lebih naik kelas lah singkong ini," tukasnya.

Singkong, imbuh Arifin, bisa diolah menjadi beragam produk seperti tepung atau chips sebagai bahan baku makanan sehari-hari, bahan baku bioetanol, hingga kantong plastik ramah lingkungan. Baru-baru ini, MSI bekerja sama dengan Perum Bulog juga meluncurkan produk beras singkong sebagai alternatif pengganti beras padi.

( )

"Melalui kerja sama ini diharapkan anggota MSI terpacu untuk memproduksi beras singkong, karena produk yang mereka hasilkan nanti sudah ada yang menampung yaitu Bulog. Nanti Bulog yang menjualkan ke konsumen dengan harga sekitar Rp15.000 per Kg," tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga ingin mendorong agar produk olahan singkong bisa diekspor. "Tujuannya agar demand di Indonesia bisa tumbuh, suplai dari bahan baku tumbuh, nilai ekonomi meningkat, sehingga petani juga lebih sejahtera," pungkasnya.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)