Menangi Konfirmasi Senat, Janet Yellen Dipastikan Jadi 'Sri Mulyani' AS

WASHINGTON - Janet Yellen secara meyakinkan memenangi konfirmasi Senat untuk menjadi wanita pertama yang akan memimpin Departemen Keuangan AS . Senat AS dengan cepat meminta Yellen untuk bekerja dengan Kongres dalam hal bantuan virus Corona, meninjau kebijakan sanksi AS dan memperkuat regulasi keuangan.

Yellen memenangi konfirmasi Senat dengan suara 84-15, dimana semua oposisi datang dari Partai Republik. Beberapa diantaranya menyatakan keprihatinan tentang rencana bantuan virus Corona senilai USD1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden, kenaikan pajak, dan inisiatif pengeluaran lainnya.



"Konfirmasi Sekretaris Yellen menghancurkan langit-langit kaca lainnya," kata Senator Demokrat Dianne Feinstein dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Selasa (26/1/2021). Di bidang yang didominasi oleh pria, kata dia, sangat menyegarkan untuk akhirnya melihat seorang wanita memimpin Departemen Keuangan.

Yellen, 74, membuat sejarah pada tahun 2014 ketika dia menjadi wanita pertama yang memimpin Federal Reserve. Potret ekonom dan putri seorang dokter keluarga dari Brooklyn, New York, itu kini juga akan terpajang bersama dengan 76 potret menteri keuangan sebelumnya di lorong Departemen Keuangan, dari yang pertama Alexander Hamilton.

Gedung Putih tidak segera berkomentar tentang kapan Yellen akan dilantik, atau oleh siapa.

Yellen juga memenangkan suara dari 34 Republikan dalam suara bipartisan yang kuat, dengan beberapa dari mereka berjanji untuk bekerja dengannya. "Saya berharap bipartisan berlanjut dan kita dapat bekerja lebih keras lagi pada kebijakan pajak/fiskal yang masuk akal untuk semua orang Amerika," tulis Senator Republik Chuck Grassley di Twitter.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz memberi selamat kepada Yellen dan menyuarakan harapan bahwa dia dapat membantu memimpin kemajuan dalam mencapai kesepakatan internasional tentang perpajakan digital. Dia mengatakan kepada Reuters, "Janet Yellen adalah orang yang sangat mengesankan."

Yellen akan memainkan peran kunci dalam bekerja dengan Kongres mengenai rencana stimulus virus Corona Biden dan dalam janjinya untuk menginvestasikan USD2 triliun dalam infrastruktur, proyek energi hijau, pendidikan dan penelitian untuk meningkatkan daya saing Amerika.

Departemen Keuangan akan mengawasi rencana Biden untuk membantu membiayai inisiatif ini dengan mencoba membujuk Kongres untuk menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28% dari 21% dan meningkatkan pajak untuk orang Amerika yang menghasilkan lebih dari USD400.000 setahun.



Partai Republik telah menyatakan keprihatinan atas label harga dan peningkatan utang sebagai pengembalian konservatisme fiskal setelah mengalami defisit selama masa jabatan Trump dengan pemotongan pajak 2017 dan hampir USD5 triliun dalam pengeluaran virus Corona.

Yellen mengatakan kepada para senator pada sidang konfirmasi pekan lalu bahwa mereka perlu menaikkan upah minimum dan "bertindak besar" pada langkah-langkah stimulus atau mengambil risiko resesi yang lebih lama dan lebih menyakitkan yang disebabkan oleh pandemi.

Yellen juga mengatakan selama sidang konfirmasi bahwa dia akan segera melakukan peninjauan terhadap kebijakan sanksi keuangan AS yang dikelola oleh Departemen Keuangan untuk memastikan bahwa mereka digunakan "secara strategis dan tepat" setelah peningkatan besar dari langkah-langkah tersebut di bawah pemerintahan Trump.