Jadikan Pertanian Tulang Punggung Bangsa Sesungguhnya
loading...
A
A
A
"Sehingga berkontribusi pada peningkatkan daya saing yang memberikan keuntungan perusahaan yang dapat disisihkan untuk pembiayaan pengembangan pertanian,’’ ujar politisi PDIP ini.
Pemerintah, lanjutnya, juga dapat mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan perusahaan bermitra dengan petani, sehingga ada pembinaan terhadap petani dapat berlangsung secara berkelanjutan. Menurut dia, peran pemerintah melalui APBN fokus pada hal-hal yang tidak mungkin disediakan oleh dunia usaha seperti menjaga keamanan, perbaikan sarana, irigasi, pengembangan kelembagaan serta peningkatkan kapasitas SDM petani. Melalui pengembangan sistem maka pengembangan pertanian tidak lagi bergantung pada APBN.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian dan Kehutanan (Kementan) Kuntoro Boga Andri menegaskan, peningkatan daya beli petani menjadi fokus program kementan dalam mendorong perbaikan taraf hidup dari para petani. Program difokuskan pada peningkatan produksi berbasis pertanian maju, mandiri, dan modern, serta diikuti dengan kualitas pangan berdaya saing ekspor.
"Fungsi Kementan menjaga katahanan pangan nasional dalam kondisi aman dan terkendali, terutama saat pandemi Covid-19 saat ini. Kedepannya yang sedang kita targetkan adalah meningkatkan kesejahteraan petani sebagai agenda yang paling utama," ujarnya.
Dia lantas menuturkan, program kerja Kementan tahun ini menyasar pada peningkatan ketahanan pangan dan nilai tambah ekspor. Ini dilakukan dengan meningkatkan produktivitas pertanian, di mana daerah yang mengalami defisit akan diberi perhatian yang lebih.
Langkah tersebut dinilai akan memberikan peningkatan pada kesejahteraan petani. Terlebih pada peningkatan nilai tukar petani (NTP) di awal tahun menjadi modal awal untuk mengawali kinerja sektor pertanian. Terlebih tahun ini masih dihadapi dengan pandemi.
Menurtnya, Kementan terus menjalankan berbagai program dan mengawal para petani di lapangan guna mengurangi kesenjangan antara harga di tingkat petani dan konsumen. Pemerintah selalu berupaya dalam pengendalian harga di tingkat petani maupun tingkat konsumen pun telah berdampak pada peningkatan daya beli petani.
"Di satu sisi, petani untung karena produk yang mereka hasilkan dibeli dengan harga tinggi. Mereka pun bisa membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," tambah Kuntoro.
Mengenai permasalahan mengenai harga pupuk yang mahal dan sulit dijangkau, Kuntoro menjelaskan, sebagai regulator, pemerintah sudah melakukan intervensi melalui harga-harga pupuk di level petani, sehingga tidak lagi memberatkan para petani.
Pemerintah, lanjutnya, juga dapat mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan perusahaan bermitra dengan petani, sehingga ada pembinaan terhadap petani dapat berlangsung secara berkelanjutan. Menurut dia, peran pemerintah melalui APBN fokus pada hal-hal yang tidak mungkin disediakan oleh dunia usaha seperti menjaga keamanan, perbaikan sarana, irigasi, pengembangan kelembagaan serta peningkatkan kapasitas SDM petani. Melalui pengembangan sistem maka pengembangan pertanian tidak lagi bergantung pada APBN.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian dan Kehutanan (Kementan) Kuntoro Boga Andri menegaskan, peningkatan daya beli petani menjadi fokus program kementan dalam mendorong perbaikan taraf hidup dari para petani. Program difokuskan pada peningkatan produksi berbasis pertanian maju, mandiri, dan modern, serta diikuti dengan kualitas pangan berdaya saing ekspor.
"Fungsi Kementan menjaga katahanan pangan nasional dalam kondisi aman dan terkendali, terutama saat pandemi Covid-19 saat ini. Kedepannya yang sedang kita targetkan adalah meningkatkan kesejahteraan petani sebagai agenda yang paling utama," ujarnya.
Dia lantas menuturkan, program kerja Kementan tahun ini menyasar pada peningkatan ketahanan pangan dan nilai tambah ekspor. Ini dilakukan dengan meningkatkan produktivitas pertanian, di mana daerah yang mengalami defisit akan diberi perhatian yang lebih.
Langkah tersebut dinilai akan memberikan peningkatan pada kesejahteraan petani. Terlebih pada peningkatan nilai tukar petani (NTP) di awal tahun menjadi modal awal untuk mengawali kinerja sektor pertanian. Terlebih tahun ini masih dihadapi dengan pandemi.
Menurtnya, Kementan terus menjalankan berbagai program dan mengawal para petani di lapangan guna mengurangi kesenjangan antara harga di tingkat petani dan konsumen. Pemerintah selalu berupaya dalam pengendalian harga di tingkat petani maupun tingkat konsumen pun telah berdampak pada peningkatan daya beli petani.
"Di satu sisi, petani untung karena produk yang mereka hasilkan dibeli dengan harga tinggi. Mereka pun bisa membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," tambah Kuntoro.
Mengenai permasalahan mengenai harga pupuk yang mahal dan sulit dijangkau, Kuntoro menjelaskan, sebagai regulator, pemerintah sudah melakukan intervensi melalui harga-harga pupuk di level petani, sehingga tidak lagi memberatkan para petani.