Kinerja Manufaktur RI, Sri Mulyani Bilang Lebih Baik dari Thailand dan Malaysia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kinerja manufaktur Indonesia terus membaik. Demikian juga PMI manufaktur global di awal tahun masih ekspansif.
"PMI manufaktur Indonesia bulan Januari melanjutkan tren ekspansif di level 52,2, meningkat dibandingkan 51,3 pada Desember 2020," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Dia menyebutkan bahwa posisi Indonesia lebih baik, karena PMI beberapa negara ASEAN menurun, bahkan di bawah level ekspansif. "Dibandingkan negara Thailand, Vietnam, dan Malaysia, kita berada di posisi yang lebih tinggi dan relatif lebih baik," ungkapnya.
Sambung Menkeu mengatakan, perbaikan ini didorong oleh ekspansi yang solid dan menunjukkan adanya pemulihan permintaan. Secara global pun, kinerja manufaktur yang positif juga masih berlanjut meski sedikit melambat.
"Tren penurunan kasus Covid-19 serta vaksinasi memberikan optimisme dan harapan bagi pemulihan ekonomi. Namun perlu diwaspadai potensi re-eskalasi Covid-19," tukasnya.
"PMI manufaktur Indonesia bulan Januari melanjutkan tren ekspansif di level 52,2, meningkat dibandingkan 51,3 pada Desember 2020," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Dia menyebutkan bahwa posisi Indonesia lebih baik, karena PMI beberapa negara ASEAN menurun, bahkan di bawah level ekspansif. "Dibandingkan negara Thailand, Vietnam, dan Malaysia, kita berada di posisi yang lebih tinggi dan relatif lebih baik," ungkapnya.
Sambung Menkeu mengatakan, perbaikan ini didorong oleh ekspansi yang solid dan menunjukkan adanya pemulihan permintaan. Secara global pun, kinerja manufaktur yang positif juga masih berlanjut meski sedikit melambat.
"Tren penurunan kasus Covid-19 serta vaksinasi memberikan optimisme dan harapan bagi pemulihan ekonomi. Namun perlu diwaspadai potensi re-eskalasi Covid-19," tukasnya.
(akr)