Milenial pun Gandrung Bercocok Tanam

Senin, 05 April 2021 - 19:30 WIB
loading...
A A A
Menjadi petani bagi para kaum urban bukan hanya inisiasi dari para komunitas. Pemerintah pun mengajak masyarakat untuk mulai berkebun agar kemandirian pangan tercipta dan membuka peluang usaha. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan,antusiasme milenial sangat tinggi untuk terjun menjadi petani. Maka itulah, pihaknya menggandeng milenial untuk pengembanganurban farming. “Kami punya data milenial pegiat urbang farmingby name by address. Ada 817 petani milenial di Jakarta. Umur mereka di bawah 33 tahun. Dulu petanikandipersepsikan berusia 55 tahun ke atas, sekarang tidak lagi,” ujarnya kepada KORAN SINDO, Sabtu (3/4).

Uniknya lagi, kata Suharini, para milenial urban farmer tersebut sangat pintar melihat peluang. Ia mencontohkan salah satu pegiat urban farming di Ibu Kota bernama Anto. Menurutnya, anak muda ini pintar dalam memilih jenis tanaman yang akan ditanam termasuk pasar yang disasar. “Dia itu menanam sayur yang harganya tinggi. Bekerja sama dengan kafe Italia yang ada di Jakarta ini. Menyuplai tanaman basil, sekilo harganya sampai Rp60.000. Dia budidayakan itu, kami juga bantu lancarkan pemasarannya,” ujarnya.

Kepala Seksi Pertanian Perkotaan, Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta menambahkan, saat ini Pemprov DKI terus menggerakkan warganya untuk bercocok tanam. Dukungan seperti memberi pelatihan hingga pemberian bibit tanaman secara gratis pun dilakukan. Bahkan saat ini satu orang warga DKI berhak mendapat dua bibit tanaman. Jika ingin mendapat lebih banyak bibit, masyarakat dapat mengajukan surat permohonan kepada Dinas KPKP atau kantor kecamatan setempat. "Dukungan lain, kami memberikan pembinaan. Ada penyuluh pertanian dan satuan pelaksana yang bertugas di setiap kecamatan di DKI Jakarta. Sejak 2019 mulai gencar ke anak muda dan ibu rumah tangga. Kami ajarkan bercocok tanam melalui hidroponik," ujar Taufik.

Tak hanya itu, Dinas KPKP DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga juga Dinas Sosial dan Budaya memberikan 300 unit rak hidroponik. Banyak perwakilan Karang Taruna yang sudah dilatih kini menjadi mentor di wilayahnya masing-masing. Karena lahan bercocok tanam tidak banyak di Jakarta, dibuat desain tata pertanian perkotaan 2018-2030. Sasaran lahan yang digunakan yakni sekolah, perkantoran, rumah susun, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). "Seperti di kantor-kantor Balai Kota di DKI ada lahan pertanian. Kami sebut Balkot Farm meskipun kecil dapat menjadi inspirasi perkantoran di Jakarta. Menggunakan hidroponik, polybag dan lainnya jenis tanamannya pun beragam bukan hanya tanaman biasa tapi sayuran, tanaman toga dan buah. ananda nararya/bakti munir/hendri irawan
(dar)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)