PLN Optimistis Penjualan Listrik Tumbuh Positif di 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik mulai mengalami peningkatan pada kuartal I-2021. Dengen pertumbuhan tersebut diharapkan penjualan listrik terus tumbuh positif sepanjang tahun ini.
Direktur Regional PLN Bagian Jawa Madura Bali (Jamali) Haryanto WS mengatakan Jawa Barat mengalami pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 15%. Hal ini disebabkan oleh jumlah industri yang lebih banyak dibandingkan Jakarta. Sedangkan pertumbuhan listrik di ibu kota negara ini masih sangat rendah jika dibandingkan denhan Jawa Barat. Karena diperkirakan pertumbuhan konsumsi listrik di Jakarta hanya tumbuh 0,7% di kuartal pertama ini dibandingkan kuartal pertama tahun 2020.
"Memang kalau di Jakarta ini dikatrol dari pertumbuhan di sektor rumah tangga. Sedangkan di Jabar pertumbuhan dari sektor industri sudah mulai terasa," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/5/2021).
Sementara itu, untuk Jawa Tengah kenaikan konsumsi listrik sudah mulai terasa karena berhasil tumbuh 11%. Angka konsumsi listrik ini ditunjang oleh konsumsi rumah tangga. "Tapi memang yang masih rendah seperti di Jatim itu pertumbuhannya masih enam persen kuartal pertama ini dibandingkan kuartal pertama tahun lalu," ucap Haryanto.
Sementara Bali hingga saat ini konsumsi listrik masih mengalami minus 20%. Wajar saja, karena Bali menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak oleh pandemi covid-19. "Kita masih terus memantau trend kedepan seperti apa. Kami masih terus menganalisis bagaikana kontribusi kenaikan ini dari segmen tarif. Tapi dari data umum kenaikan di rumah tangga akan terus tumbuh. Industri juga naik. Usaha juga naik," jelas Haryanto.
Direktur Regional PLN Bagian Jawa Madura Bali (Jamali) Haryanto WS mengatakan Jawa Barat mengalami pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 15%. Hal ini disebabkan oleh jumlah industri yang lebih banyak dibandingkan Jakarta. Sedangkan pertumbuhan listrik di ibu kota negara ini masih sangat rendah jika dibandingkan denhan Jawa Barat. Karena diperkirakan pertumbuhan konsumsi listrik di Jakarta hanya tumbuh 0,7% di kuartal pertama ini dibandingkan kuartal pertama tahun 2020.
"Memang kalau di Jakarta ini dikatrol dari pertumbuhan di sektor rumah tangga. Sedangkan di Jabar pertumbuhan dari sektor industri sudah mulai terasa," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/5/2021).
Sementara itu, untuk Jawa Tengah kenaikan konsumsi listrik sudah mulai terasa karena berhasil tumbuh 11%. Angka konsumsi listrik ini ditunjang oleh konsumsi rumah tangga. "Tapi memang yang masih rendah seperti di Jatim itu pertumbuhannya masih enam persen kuartal pertama ini dibandingkan kuartal pertama tahun lalu," ucap Haryanto.
Sementara Bali hingga saat ini konsumsi listrik masih mengalami minus 20%. Wajar saja, karena Bali menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak oleh pandemi covid-19. "Kita masih terus memantau trend kedepan seperti apa. Kami masih terus menganalisis bagaikana kontribusi kenaikan ini dari segmen tarif. Tapi dari data umum kenaikan di rumah tangga akan terus tumbuh. Industri juga naik. Usaha juga naik," jelas Haryanto.
(nng)