Kementan Akan Lakukan Terobosan untuk Peningkatan Ekspor SBW

Jum'at, 28 Mei 2021 - 21:28 WIB
loading...
A A A
Dia mencontohkan, mulai dari proses pencucian sebelum produksi. Karena tidak butuh banyak alat stainless, penggunaan KUR mereka bisa berkelompok, pencucian, terus masuk produksi. Sehingga masyarakat memiliki pendapatan. Terima barang dengan standar yang diinginkan.

"Tugas kami, budidaya dan produksi. Kami ingin membuat lebih besar dan masif dengan standar kualitas konsumen. Semua PR harus kami selesaikan, harus ada support agar sarang burung walet dapat menembus pasar dunia," ucapnya.

Di sisi lain, ujar Nasrullah, Kementan juga akan mengupayakan pengembangan unit usaha pembersihan dan pengolahan sarang walet (saat ini baru ada 78 Unit Usaha yang memiliki Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner/NKV) serta pendampingan peningkatan Level NKV serta menyusun SNI produk Sarang Burung Walet.

"Karena, setiap unit usaha di bawah Kementan wajib memiliki sertifikat NKV, termasuk komonitas SBW ini. Terlebih, komoditas SBW ini mayoritas diekspor," katanya.

Selain itu, akan ditingkatkan kembali registrasi rumah walet di daerah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan upaya pemberian insentif terhadap pelaku ekspor melalui penurunan pajak daerah.

Diikuti pula dengan diplomasi ke negara tujuan ekspor yang diperkuat untuk peningkatan volume ekspor dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait. Karena, Tiongkok menjadi pasar terbesar ekspor sarang walet dari Indonesia, baik secara langsung maupun melalui Malaysia, Vietnam dan Hongkong.

"Dan yang terpenting akan ditingkatkan penguatan Regulasi Ekspor SBW berkordinasi dengan Kemendag. Selain itu, ditingkatkan juga promosi SBW antara lain melalui upaya bisnis matching dan kordinasi dengan atase pertanian dan atase perdagangan," tuturnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan tren ekspor SBW memang meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir. Kurang lebih Indonesia telah mengekspor ke 14 negara selama 2020.

Maka, ia mengaku bersyukur karena Indonesia bisa menjadi pemasok SBW untuk banyak negara. Terlebih, saat ini, SBW yang diperdagangkan dan diekspor merupakan komoditas binaan dari Ditjen PKH Kementan.

"Ini adalah anugerah Tuhan untuk kita, tanpa perawatan khusus walet memberikan sumbangan devisa negara, manfaat kesehatan dan pendapatan bagi petani," tuturnya. CM
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2314 seconds (0.1#10.140)