Imbas Ledakan PHK, Banyak Orang Ngelamar Jadi Pembantu

Sabtu, 12 Juni 2021 - 15:00 WIB
loading...
Imbas Ledakan PHK, Banyak Orang Ngelamar Jadi Pembantu
Ilustrasi. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 telah mengakibatkan banyak pekerja di PHK. Sehingga, pengangguran terus mengalami peningkatan cukup siginifikan. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran tembus 8,75 juta orang pada Februari 2021. Jumlahnya tumbuh 1,82 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 6,93 juta orang. Chief Marketing Officer Rio Nopriadi mengatakan pandemi Covid-19 dijadikan momentum untuk merekrut masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja menjadi pekerja rumah tangga.

"Jadi pandemi ini kami malah kebanjiran orderan karena banyak yang ingin memakai jasa layanan kami. Dan pandemi ini juga lah banyak yang masyarakat yang kena PHK kita rekrut dan kita kasih pekerjaan dengan menjadi pekerja rumah tangga," ujar Rio di Jakarta, Sabtu (12/6/2021).



Dia menekankan pihaknya merektrut pekerja rumah tangga drngan bebrbagai kriteria dan prasyarat yang perlu dipenuhi. Namun, jika tidak memenuhi prasyarat maka tidak bisa dijadikan pekerja rumah tangga. "Kita ini bukan yayasan kita ini penyalur jasa layanan yang secara online seperri aplikasi yang ada di Maimaid.id jadinya kita punya syarat dan kentetuan dalam merekrut tenaga kerja," katanya.

Dia pun menambahkan saat idul fitri terjadi lonjakan keuntungan yang diperoleh perusahaanya. Lantaran, banyak masyarakat yang ingin mendapatakan pekerja rumah tangga. Bagi yang ingin mencari kerja, Maimaid.id menyediakan layanan Pekerja Rumah Tangga (PRT) online pertama di Indonesia. Hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen atas sulitnya mencari Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang profesional dan terpercaya.



Berbasis aplikasi online, Maimaid.id menyediakan layanan Pekerja Rumah Tangga, seperti Asisten Rumah Tangga (ART), Baby Sitter, Driver dan Butler (Kepala Pelayan) yang profesional, handal dan terpercaya. "Idul fitri kemarin kita lonjakan permintaan meningkat. Bisa capai 80%," jelasnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)