Patuhi PPKM, Kementan Tunda Keberangkatan Petani Magang ke Jepang
loading...
A
A
A
Keputusan penundaan keberangkatan petani milenial magang ke Jepang dikemukakan Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah bahwa Indonesia memberlakukan PPKM Darurat, membatasi pergerakan orang di semua kondisi baik perkantoran, perdagangan, transportasi dan lainnya yang harus dipatuhi seluruh warga negara.
(Baca juga:Dukung Produktivitas Pertanian, Kementan Upgrade Kompetensi Penyuluh)
“Di Jepang, diberlakukan pembatasan masuknya warga negara asing termasuk dari Indonesia, karena tingginya lonjakan kasus penularan Covid-19,” katanya mengacu https://www.mofa.go.jp/ca/fna/page4e_001053.html.
Secara teknis, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Lely Nuryanti menambahkan 30 peserta telah mendapatkan pembekalan dari Kementan di BBPP Kupang sudah didaftarkan tes Japan Foundation Test (JFT). Tapi semua dicancel oleh penyelenggara tes JFT, karena berlakunya PPKM Darurat. Mengacu info di laman http://ac.prometric-jp.com/testlist/jfe/jftbasic_indonesia.html.
(Baca juga:Siapkan 1,7 Juta Ekor Hewan Kurban, Kementan Pastikan Stok Cukup dan Aman)
Leli Nuryati menambahkan BBPP Kupang memberi alternatif untuk didaftarkan pada tes berikutnya. Hanya saja jadwal tes JFT berikutnya belum dapat dipastikan karena kondisi Covid-19 saat ini. “Tes JFT merupakan kewenangan penyelenggara tes, bukan balai, sehingga balai juga tidak dapat memberi kepastian tes.”
Dia menambahkan, BPPSDMP Kementan pada 2021 juga mendapat informasi tentang pelatihan di Korea, sehingga dilakukan inisiasi yang dijadwalkan berlangsung 90 hari. Informasi tersebut telah disampaikan pada 30 peserta calon magang Jepang, 28 peserta yang bersedia lalu mendaftar atas inisiatif sendiri. Dari 28 calon peserta, telah terpilih 12 peserta yang akan bertolak ke Jakarta, untuk pembekalan khususnya kemampuan bahasa.
“Kita semua berharap pandemi Covid-19 segera usai, hingga kita bisa memberangkatkan petani milenial untuk magang di Jepang maupun negara lainnya,” kata Lely.
(Baca juga:Dukung Produktivitas Pertanian, Kementan Upgrade Kompetensi Penyuluh)
“Di Jepang, diberlakukan pembatasan masuknya warga negara asing termasuk dari Indonesia, karena tingginya lonjakan kasus penularan Covid-19,” katanya mengacu https://www.mofa.go.jp/ca/fna/page4e_001053.html.
Secara teknis, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Lely Nuryanti menambahkan 30 peserta telah mendapatkan pembekalan dari Kementan di BBPP Kupang sudah didaftarkan tes Japan Foundation Test (JFT). Tapi semua dicancel oleh penyelenggara tes JFT, karena berlakunya PPKM Darurat. Mengacu info di laman http://ac.prometric-jp.com/testlist/jfe/jftbasic_indonesia.html.
(Baca juga:Siapkan 1,7 Juta Ekor Hewan Kurban, Kementan Pastikan Stok Cukup dan Aman)
Leli Nuryati menambahkan BBPP Kupang memberi alternatif untuk didaftarkan pada tes berikutnya. Hanya saja jadwal tes JFT berikutnya belum dapat dipastikan karena kondisi Covid-19 saat ini. “Tes JFT merupakan kewenangan penyelenggara tes, bukan balai, sehingga balai juga tidak dapat memberi kepastian tes.”
Dia menambahkan, BPPSDMP Kementan pada 2021 juga mendapat informasi tentang pelatihan di Korea, sehingga dilakukan inisiasi yang dijadwalkan berlangsung 90 hari. Informasi tersebut telah disampaikan pada 30 peserta calon magang Jepang, 28 peserta yang bersedia lalu mendaftar atas inisiatif sendiri. Dari 28 calon peserta, telah terpilih 12 peserta yang akan bertolak ke Jakarta, untuk pembekalan khususnya kemampuan bahasa.
“Kita semua berharap pandemi Covid-19 segera usai, hingga kita bisa memberangkatkan petani milenial untuk magang di Jepang maupun negara lainnya,” kata Lely.
(dar)