Hadapi Pandemi, Petani Milenial Harus Optimalkan Potensi Daerah

Minggu, 12 September 2021 - 21:14 WIB
loading...
Hadapi Pandemi, Petani...
Guntur Subagja Mahardika saat menghadiri pembukaan pelatihan petani milenial 1.000 Langkah Petani Untuk Indonesia, di Balai Pelatihan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Minggu (12/9/2021). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Petani milenial harus mengoptimalkan potensi daerah dan kearifan lokal untuk mendorong kemandirian pertanian dan peternakan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) Guntur Subagja Mahardika saat menghadiri pembukaan pelatihan petani milenial “1.000 Langkah Petani Untuk Indonesia”, di Balai Pelatihan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Minggu (12/9/2021).


Menurutnya, petani milenial di Jawa Barat diharapkan menjadi solusi mengatasi permasalahan pertanian dan peternakan di Tatar Sunda. Diantaranya dengan mendorong generasi muda terjun dalam sektor pertanian, baik pada sektor budidaya maupun pasca panen, termasuk rantai pasok agrobisnis.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail mengungkapkan usaha pertani dan peternakan harus menjadi pilihan milenial karena terbukti tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19.

“Jawa Barat mandiri dari peternakan ayam, domba atau kambing, namun sapi baru sebagian mandiri sisanya masih tergantung dari daerah lain dan impor,” kata Jafar Ismail.

Jafar mengapresi para petani milenial yang tertarik mengembangkan sektor pertanian, khususnya di Jawa Barat.

Pelatihan yang diselenggarakan Tani Foundation bersama Intani, Pemuda Tani HKTI, Raja Tani Nusantara, dan didukung DKPP Provinsi Jawa Barat, Sygenta, Unilever, dan KitaBisa, diikuti 20 petani milenial dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.

Guntur Subagja memaparkan masyarakat Jawa Barat sejak dulu memiliki budaya mandiri pertanian yang harus dilanjutkan oleh generasi muda.

“Masyarakat Jawa Barat memiliki kultur mandiri dalam pertanian. Dulu di rumah-rumah di kampung umumnya di halaman rumahnya ditanami pertanian, ada kolam ikan, dan di belakang ada ternak ayam, kambing atau sapi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tabungan,” jelas Guntur.


Pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum kebangkitan pertanian nasional. Jawa Barat dapat menjadi salah satu motornya. “Di tengah pandemi kita harus mampu memenuhi kebutuhan nasional secara mandiri, dan kita bisa,” kata Guntur yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI.

Intani konsen dalam mencetak dan membangun semangat petani muda, untuk mengatasi krisis generasi petani. Menurut Guntur, dengan membangun ekosistem pertanian terintegrasi diharapkan juga menciptakan wirausahawan muda baru dan lapangan kerja.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2357 seconds (0.1#10.140)