2 Tahun Menjabat, Intip Sederet Holding BUMN yang Dibentuk Erick Thohir
loading...
A
A
A
Menteri BUMN Erick Thohir merampungkan pembentukan holding BUMN perhotelan, setelah ditandatanganinya Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham antara 5 perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor perhotelan pada Selasa (29 Desember 2020).
PT WIKA Realty ditunjuk menjadi induk holding BUMN perhotelan pada Desember 2020 lalu lewat penandatanganan perjanjian komitmen jual beli saham. Pada pembentukan tahap pertama, sebanyak 22 hotel BUMN tergabung di dalam holding tersebut.
Ke-22 hotel tersebut merupakan anak usaha dari empat BUMN, yakni PT WIKA Realty, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour (Persero), dan anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Patra Jasa.
Mereka adalah 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, 1 hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik PT Patra Jasa, dan 9 hotel milik PT Pegadaian Hotel Indonesia Natour.
"Konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN sehingga BUMN Induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki, " ujar Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dikutip dari rilis pada Selasa (29/12).
Ia menambahkan pembentukan holding BUMN perhotelan dilakukan sesuai dengan rencana efisiensi, perampingan perusahaan pelat merah sebagai institusi bisnis dan global player, menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata, serta meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.
Penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli ini, juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama Rencana Konsolidasi Bisnis Hotel BUMN yang telah ditandatangani pada September 2020.
"Perjanjian ini juga merupakan bagian dari pembentukan holding hotel yang pada tahap pertama terdapat 22 hotel yang akan terkonsolidasi dalam pembentukan Holding Hotel BUMN. Di antaranya 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, 1 Hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik PT Patra Jasa, dan 9 hotel milik PT Pegadaian," pungkas Kartika.
PT WIKA Realty ditunjuk menjadi induk holding BUMN perhotelan pada Desember 2020 lalu lewat penandatanganan perjanjian komitmen jual beli saham. Pada pembentukan tahap pertama, sebanyak 22 hotel BUMN tergabung di dalam holding tersebut.
Ke-22 hotel tersebut merupakan anak usaha dari empat BUMN, yakni PT WIKA Realty, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour (Persero), dan anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Patra Jasa.
Mereka adalah 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, 1 hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik PT Patra Jasa, dan 9 hotel milik PT Pegadaian Hotel Indonesia Natour.
"Konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN sehingga BUMN Induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki, " ujar Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dikutip dari rilis pada Selasa (29/12).
Ia menambahkan pembentukan holding BUMN perhotelan dilakukan sesuai dengan rencana efisiensi, perampingan perusahaan pelat merah sebagai institusi bisnis dan global player, menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata, serta meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.
Penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli ini, juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama Rencana Konsolidasi Bisnis Hotel BUMN yang telah ditandatangani pada September 2020.
"Perjanjian ini juga merupakan bagian dari pembentukan holding hotel yang pada tahap pertama terdapat 22 hotel yang akan terkonsolidasi dalam pembentukan Holding Hotel BUMN. Di antaranya 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, 1 Hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik PT Patra Jasa, dan 9 hotel milik PT Pegadaian," pungkas Kartika.