Indeks Harga Pangan Dunia Mulai Turun, FAO: Kabar Baik di Tengah Lonjakan Inflasi

Jum'at, 06 Mei 2022 - 20:35 WIB
loading...
Indeks Harga Pangan...
Organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) mengumumkan, penurunan indeks harga pangan dunia pada bulan April 2022 setelah menyentuh puncaknya pada Maret lalu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Organisasi pangan dan pertanian dunia ( FAO ) mengumumkan, penurunan indeks harga pangan dunia pada bulan April 2022 setelah menyentuh puncaknya pada Maret lalu. FAO Food Price Index (FFPI), sebuah indikator yang melacak komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global turun 0,8% (mtm) menjadi 158,5 poin, lebih rendah dari level 159,7 yang terjadi pada Maret.

"Penurunan kecil dalam indeks merupakan kabar baik, terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah yang mengalami defisit pangan," kata Kepala Ekonom FAO, Maximo Torero Cullen, dilansir Reuters, Jumat (6/5/2022).



Kendati angkanya merosot secara month-to-month (mtm), namun angka indeks April 2022 masih lebih tinggi 29,8% dibandingkan April 2021. Analis menilai hal ini terjadi sebagai dampak dari krisis geopolitik antara Rusia dan Ukraina .

Kendati ada secercah cahaya di tengah lonjakan inflasi, Maximo menuturkan bahwa harga pangan masih mendekati level tertingginya. "Ini mencerminkan ketatnya pasar yang terus-menerus dan merupakan tantangan bagi ketahanan pangan global bagi negara yang paling rentan, " lanjutnya.

FAO merinci penurunan ini sebagian besar berasal dari sub-indeks minyak nabati, disertai dengan sedikit penurunan pada sub-indeks harga sereal. Sementara itu, sub-indeks harga gula, daging, dan susu masih mengalami kenaikan yang moderat, dikutip dari situs resminya.

Lebih detil, FAO Cereal Price Index, yang mengukur harga tanaman biji-bijian turun 0,4% dari rekor tertinggi yang dicapai pada Maret 2022. Harga grain kasar internasional turun 1,8%, dipimpin oleh penurunan harga maize (jagung) sebesar 3,00%, sorgum turun 0,4%, sedangkan jelai (barley) naik 2,5%. Gandum naik 0,2%, dan beras meningkat 2,3%.



FAO Vegetable Oil Price Index, yang mengukur harga minyak nabati global, turun 5,7% mencapai 237,5 poin pada April, terdiri dari harga minyak sawit, minyak biji bunga matahari, dan minyak kedelai. Sementara harga minyak lobak dan minyak rapeseed masih tetap tinggi ditopang oleh ketatnya pasokan global.

FAO Dairy Price Index, yang mengukur harga susu dan produk olahannya (dairy) naik 0,9%, disebabkan rendahnya produksi susu di Eropa Barat dan wilayah Oseania. Persediaan yang rendah membuat harga susu bubuk skim dan keju terdongkrak, tetapi harga susu murni turun akibat lemahnya permintaan di China.

FAO Meat Price Index yang mengukur harga daging meningkat 2,2%, yang berasal dari kenaikan harga daging unggas, babi, dan sapi dunia. Harga daging babi meningkat secara moderat dipicu volume ekspor yang tinggi.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1408 seconds (0.1#10.140)