Bukan Kaleng-kaleng, Intip Potensi Investasi Harta Karun Tambang RI

Rabu, 25 Mei 2022 - 15:43 WIB
loading...
A A A
3. Peluang Investasi Mangan Indonesia

Mangan umumnya digunakan untuk bahan konstruksi dan infrastruktur. Selain itu, mangan lazim pula digunakan sebagai pakan ternak, pembuatan baja, dan baterai drycell. Cadangan dan produksi mangan terbesar ada di negara Afrika Selatan.

Dalam data yang dipublikasi Kementerian ESDM tahun 2020, Afrika Selatan memiliki 38% cadangan mangan dan 28% produksi mangan. Sementara, Indonesia tidak memiliki produksi mangan dan hanya mempunyai cadangannya, yakni 3,8% atau 49,6 juta ton mangan di tahun 2020.

Meskipun bukan negara yang memiliki cadangan mangan terbanyak, namun kualitas mangan Indonesia terbukti menjadi nomor 1 di dunia. Bijih mangan tersebut didapat dari NTT (Nusa Tenggara Timur) dan mengisyaratkan bahwa peluang investasinya sangat terbuka lebar.

Kepulauan Nusa Tenggara memiliki 34,7 juta ton cadangan bijih mangan dengan 22 titik greenfield. Kawasan industri di kepulauan ini masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di Pulau Jawa, terdapat cadangan 12,5 juta ton bijih mangan. Titik greenfield yang tersebar di seluruh wilayah Jawa mencapai 24 buah, dengan kawasan industri di Purwakarta dan Gresik.

Wilayah lain di Indonesia yang sangat berpotensi dan memiliki peluang bagus dalam investasi mangan adalah Pulau Sumatera. Ada 4,7 juta ton cadangan bijih mangan yang teradapat di pulau ini. Namun, Sumatera belum memiliki kawasan industri.

4. Cadangan Zirkon di Indonesia

Zirkon merupakan bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan keramik, industri pengecoran, pigmen dalam cat, dan kosmetik. Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan zirkonium terbanyak, yakni 5,119 juta ton di tahun 2020. Adapun total cadangan zirkon dunia mencapai 63,555 juta ton.



Salah satu pulau yang memiliki cadangan zirkon adalah Bangka. Diketahui, pulau ini memiliki 0,035 juta ton cadangan zirkon yang masih berupa endapan. Pada tahun 2020, Indonesia berhasil mengekspor 60.746 ton zirkon dan terdiri dari konsentrat zirkon, zirkon sand, serta silikat zirkonium.

Penjualan domestik zirkon sebesar 8.262 ton. Melihat wilayah greenfield zikron yang masih banyak belum tersentuh dengan potensinya yang sangat menjanjikan, maka tidak heran Indonesia layak dipilih menjadi lokasi investasi zikron.

5. Peluang Komoditas Timbal dan Seng Indonesia

Bijih seng sudah digunakan sejak masa Yunani kuno sebagai bahan pembuat kuningan. Penggunaan timbal terbesar saat ini adalah untuk baterai asam timbal. Sepanjang tahun 2020, Australia menjadi negara dengan pemasok timbal. Total produksi timbal Australia berkontribusi sebanyak 11% dari total produksi global. Cadangan timbal di negara tersebut adalah 40% dari total cadangan dunia.

Indonesia hanya berkontribusi 3% atau 2,4 juta ton terhadap total produksi timbal dunia. Cadangan milik Indonesia mencapai 11% dari cadangan dunia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia masih berkontribusi dalam penyediaan timbal di dunia.

Senada dengan apa yang terjadi di sektor timbal, Australia juga unggul dalam produksi dan cadangan seng global. Mengutip data yang dijabarkan Kementerian ESDM, Indonesia hanya memiliki 1% atau 2,2 juta ton cadangan seng dari jumlah global di tahun 2020.

Peta sebaran peluang atau investasi timbal di Indonesia adalah di Pulau Jawa. Kementerian ESDM menyebut, ada 11 juta ton sumber daya bijih seng dan 11 juta ton sumber daya bijih timbal.

Di pulau Nusa Tenggara, terdapat 43,2 juta ton sumber daya bijih timbal dan 1,2 juta ton sumber daya bijih seng. Jumlah terbanyak ada di Pulau Sumatera dengan 52,76 juta ton bijih timbal dan 52,76 juta ton bijih seng.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1104 seconds (0.1#10.140)