5 Pengusaha Mie Instan Terkaya Indonesia, Nomor 1 Punya Harta Rp126,30 Triliun

Sabtu, 02 Juli 2022 - 13:14 WIB
loading...
5 Pengusaha Mie Instan...
Mie instan telah lama menjadi salah satu makanan favorit semua orang Indonesia, baik tua maupun muda. Bahkan mie instan menjadi sumber kekayaan bagai para miliarder Indonesia, ini daftarnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Mie instan telah lama menjadi salah satu makanan favorit semua orang Indonesia, baik tua maupun muda. Bahkan mie instan yang merupakan bagian dari consumer goods atau barang konsumsi menjadi sumber kekayaan para miliarder Indonesia ini.

Dalam jajaran orang terkaya Indonesia , terdapat beberapa yang mendapatkan pundi-pundi hartanya dari jualan makanan seperti mie instan. Salah satu contoh brand yang paling familiar yaitu Indomie, Anda tentu sudah tidak asing dengan nama mie instan yang satu ini.



Mie instan yang telah dikenal luas tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara seperti Amerika, Belanda, Korea Selatan, Taiwan, dan lain-lain itu merupakan produk asli Indonesia. Brand ini berasal dari anak usaha perusahaan milik PT Salim Group.

Berikut daftar beberapa orang terkaya Indonesia yang usahanya melalui menjual barang konsumsi, salah satunya mie instan:

1. Anthoni Salim

Anthoni Salim merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia versi Forbes tahun 2021 dengan hartanya mencapai USD8,5 miliar atau setara Rp126,30 triliun (Kurs Rp14.859 per USD). Ia memimpin Salim Group, dengan beragan investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi hingga energi.

5 Pengusaha Mie Instan Terkaya Indonesia, Nomor 1 Punya Harta Rp126,30 Triliun


Salim adalah CEO Indofood dengan pendapatan sebesar USD5,8 miliar yang merupakan salah satu pembuat mie instan terbesar di dunia. Keluarga Salim juga memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong First Pacific dengan aset USD27 miliar di enam negara.

Anthoni adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari almarhum Liem Sioe Liong, seorang taipan yang selama beberapa dekade sangat dekat dengan Presiden Soeharto. Pada tahun 1998, tepat setelah Suharto jatuh dari kekuasaan, Salims kehilangan Bank Central Asia (BCA). Keluarga Hartonos, yang sekarang menjadi keluarga terkaya, menguasainya bertahun-tahun kemudian.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2564 seconds (0.1#10.140)