Wawancara CEO dan Co-Founder Zipmex, Marcus Lim: Potensi Investasi Aset Digital jadi Gaya Hidup

Rabu, 13 Juli 2022 - 17:44 WIB
loading...
A A A
Di luar Bitcoin, kita juga bisa melihat adopsi kripto yang terus berkembang baik di Indonesia maupun di luar negeri. Saat ini, ada banyak proyek yang berkembang untuk mengembangkan NFT dan metaverse. NFT dianggap sebagai cara baru mengapresiasi karya seni, sedangkan metaverse memberikan warna baru untuk bersosialisasi di dunia digital.

Mengapa saya harus berinvestasi di kripto? Apa yang menarik dari investasi kripto?
Aset kripto dibuat dan didistribusikan melalui teknologi blockchain. Artinya kripto tidak memiliki bentuk fisik yang membuatnya membutuhkan ruang penyimpanan khusus, sehingga hanya disimpan di blockchain. Semua transaksi dan distribusi kripto dicatat dengan rapi dan tidak dapat diubah oleh siapa pun di blockchain, menjadikannya aman, tidak dapat dimanipulasi, dan dapat dilacak. Dari segi kuantitas, aset kripto umumnya terbatas, sehingga dapat menjadi alternatif bagi investor untuk menyimpan aset. Dengan jumlah yang terbatas dan semakin tingginya keinginan masyarakat untuk memiliki kripto, maka akan terjadi kelangkaan dan membuat aset ini mengalami deflasi. Deflasi membuat aset kripto lebih mahal dan memiliki daya beli lebih tinggi dibandingkan dengan fiat.

Sebagai contoh, harga Bitcoin ketika pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 adalah 0. Namun seiring berjalannya waktu dengan meningkatnya edukasi masyarakat tentang Bitcoin dan resesi ekonomi, Bitcoin mencapai harga USD 315,21 atau sekitar Rp 4,6 juta per keping pada tahun 2015. Harga Bitcoin terus meningkat hingga menyentuh angka Rp 900 juta pada awal tahun 2021. Meski harga BTC saat ini terus menurun, hal ini merupakan hal yang wajar dan wajar terjadi di pasar akibat fenomena makroekonomi. Perlu dipahami bahwa koreksi saat ini tidak hanya terjadi pada Bitcoin atau aset kripto lainnya tetapi juga pada instrumen investasi lainnya.

Adakah tips untuk pemula untuk berinvestasi di kripto?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan investasi Anda, apakah berorientasi pada investasi jangka pendek, menengah, atau panjang. Kedua, harus dipahami apakah profil risikonya rendah, sedang, atau lanjut (berpengalaman). Setelah mengenali dua hal tersebut, yang perlu diperhatikan adalah analisis fundamental. Sebelum mulai berinvestasi, calon investor harus memahami latar belakang aset kripto yang diinginkan. Kami merekomendasikan untuk mempelajari whitepaper koin atau token yang dikeluarkan oleh proyek yang bersangkutan. Whitepaper diperlukan untuk memahami latar belakang dan alasan sebuah aset diluncurkan, mulai dari manfaat aset, ekosistem apa yang ingin Anda bangun, bagaimana road mapnya, dan penggunaan aset (use case).

Sedangkan untuk bursa itu sendiri, calon investor harus terlebih dahulu mengecek ke lembaga yang melindungi dan mengawasi jual beli aset kripto yaitu Bappebti. Daftar calon pedagang aset kripto dapat dilihat melalui situs resmi Bappebti dan Kominfo. Dengan menggunakan platform investasi aset kripto yang teregulasi, calon investor dapat meminimalkan risiko investasi.

Selain itu, calon investor juga dapat melihat fitur apa saja yang ditawarkan bursa dan apakah sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah roadmap untuk membangun ekosistem bursa itu sendiri, apakah akan ada koin/token yang dikeluarkan untuk meningkatkan keuntungan bagi calon investor, dan lain sebagainya.

Namun apa yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi, terutama kripto, seperti kata pepatah "Tidak ada yang bisa menentukan waktu yang tepat". Artinya, tidak ada waktu yang dianggap paling tepat untuk mengasumsikan harga suatu aset telah mencapai batas bawahnya. Oleh karena itu, calon investor harus dapat mengambil keputusan yang bijak ketika ingin mulai memasuki pasar dan jenis aset apa yang paling sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan orientasi investasinya.

Untuk investor jangka panjang misalnya, saat ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk melakukan akumulasi dengan menggunakan metode dollar-cost averaging (DCA), yaitu menyisihkan persentase tertentu dari pendapatan setiap bulannya untuk membeli Bitcoin sambil menunggu harga BTC menguat lagi.

Pelajaran apa yang dapat Anda ambil selama memimpin Zipmex dalam menjalankan bisnis kripto di Indonesia?
Popularitas aset kripto sebagai alat investasi telah mendapatkan daya tarik global dalam beberapa tahun terakhir, dan survei terbaru yang dilakukan oleh Zipmex, aplikasi kripto bersama dengan firma riset pasar Jakpat, menegaskan bahwa tren serupa terjadi di Indonesia. Menurut survei, aset kripto (11,69%) sekarang berada di antara lima besar yang paling banyak digunakan di pasar, bersama dengan emas (25,51%), reksa dana (14,75%), deposito berjangka (13,57%), dan properti (11,64%). Antusiasme kripto di Indonesia sangat besar. Saat ini, Indonesia bahkan menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan investor kripto terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga berada di peringkat 25 dunia untuk adopsi kripto.

Menurut Bappebti, ada 12,4 juta orang yang berinvestasi kripto di Indonesia per Februari 2022. Kami melihat pertumbuhan eksponensial terjadi hanya dalam dua tahun, mengingat jumlah investor kripto pada tahun 2020 hanya 4 juta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)