Wawancara CEO dan Co-Founder Zipmex, Marcus Lim: Potensi Investasi Aset Digital jadi Gaya Hidup

Rabu, 13 Juli 2022 - 17:44 WIB
loading...
Wawancara CEO dan Co-Founder Zipmex, Marcus Lim: Potensi Investasi Aset Digital jadi Gaya Hidup
CEO dan Co-Founder Zipmex, Marcus Lim
A A A
JAKARTA - Popularitas aset kripto sebagai alat investasi menjadi daya tarik global dalam beberapa tahun terakhir. Aset kripto sebagai instrumen investasi bisa dikatakan baru di Indonesia meskipun kemunculan kripto sudah ada sejak lama.

Perdagangan kripto di Indonesia diatur dalam aturan yang dikeluarkan oleh Bappebti, seperti Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka. Pemerintah masih berusaha untuk menyiapkan regulasi yang lebih komprehensif, salah satunya dengan menyiapkan bursa kripto yang terpusat. Aturan baru itu, tentunya membuat pelaku pasar menjadi lebih percaya diri dan merasa aman saat melakukan investasi.

Regulasi kripto sangat penting, terutama ketika banyak sentimen negatif yang beredar di masyarakat. Dengan regulasi, platform perdagangan menjadi lebih dipercaya karena masyarakat awam dapat dengan mudah menemukan ruang investasi yang tepat dan legal sesuai regulasi pemerintah.

(Baca juga:Bursa Aset Kripto Dibentuk)

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, terdapat 14,1 juta investor kripto pada Mei 2022. Jumlah tersebut naik hampir 3 juta investor dari 11,2 juta pada akhir Desember 2021. Sementara, untuk jumlah transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia mencapai Rp192 triliun pada periode Januari hingga Mei 2022.

Zipmex sendiri sebagai platform kripto yang beroperasi di empat negara yaitu Indonesia, Thailand, Singapura, dan Australia selalu mengikuti peraturan masing-masing negara dalam rangka memberikan perlindungan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mulai berinvestasi di kripto.

Untuk mengetahui lebih jauh bisnis platform kripto, Zipmex di Indonesia berikut wawancara KORAN SINDO dengan CEO dan Co-Founder of Zipmex, Marcus Lim beberapa waktu lalu.

Bisakah Anda ceritakan pencapaian atau kesuksesan bisnis kripto Zipmex di Indonesia selama ini?
Kami melihat Indonesia memiliki volume perdagangan bitcoin yang cukup tinggi. Inilah yang membuat Zipmex memilih Indonesia sebagai target pasar potensial kami. Menurut kami, pasar Indonesia sangat strategis untuk memperluas jangkauan platform investasi aset digital kripto.

Tahun lalu kami mendapatkan pendanaan Seri B sebesar USD41 juta. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Krungsri Finnovate Company Limited, sebuah perusahaan modal ventura yang merupakan anak perusahaan dari Bank Ayudhya, dan didukung oleh Plan B Media Public Company Limited dan Master Ad Public Company Limited. Pendanaan tersebut juga menjadikan Bank of Ayudhya, bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), salah satu bank pertama di dunia dan di Asia Tenggara yang berinvestasi dalam platform aset digital. Kami melihat ini sebagai salah satu keberhasilan model bisnis dan pendekatan inovasi kami, pendanaan ini juga menunjukkan bahwa aset digital berpotensi menjadi bagian utama dari gaya hidup masyarakat.

Selain itu, nilai transaksi aset kripto di Zipmex selama kuartal pertama 2022 naik 26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, total volume perdagangan di Zipmex selama kuartal pertama 2022 melebihi USD1 miliar, sedangkan di Tahun 2021 jumlahnya hanya sekitar USD800 juta. Dan pada kuartal pertama tahun 2022, sekitar 63% aset yang paling banyak diperdagangkan berasal dari berbagai jenis koin. Sedangkan di tempat kedua adalah Bitcoin dengan proporsi 16% dan ZMT dengan 12%. Kami melihat fenomena ini terjadi karena Zipmex menawarkan lebih banyak aset baru sepanjang 2021-2022, sehingga transaksi kripto tidak terbatas pada aset tertentu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)