Konsumsi domestik dorong ketahanan ekonomi RI
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif RI, Mari Elka Pangestu mengatakan Indonesia terus menunjukkan profil ekonomi yang kuat, didukung oleh inflasi rendah dan suku bunga stabil. Hal tersebut dikarenakan konsumsi domestik Indonesia yang baik serta pertumbuhan pariwisata yang menggembirakan.
"Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tetap sebesar 6,4 persen meskipun krisis global, dan penurunan tingkat inflasi untuk sementara waktu meskipun inflasi daerah lain yang lebih tinggi. Konsumsi domestik telah menjadi kontributor utama," ujar Mari dalam persentasinya pada acara Wharton Global Alumni Forum di Grand Ballroom Hyatt Thamrin, Jakarta, Sabtu (23/6/2012).
Lebih lanjut Mari memaparkan, data menunjukkan bahwa konsumsi pribadi memberikan kontribusi 64 persen terhadap PDB nominal, sedangkan investasi menyumbang sekitar 32,1 persen dan konsumsi pemerintah memberikan kontribusi sekitar 9,1 persen.
"Pertumbuhan ekonomi menciptakan 3,34 juta lapangan kerja, statistik biro kami menyatakan bahwa ada sekitar 540.000 pekerjaan yang diciptakan ketika PDB tumbuh sebesar 1 persen dan PDB kita tumbuh lebih dari itu (1 persen)," pungkasnya dalam kesempatan tersebut.
Meskipun ada beberapa negara yang mengalami penurunan kepercayaan konsumen, menurut Mari, hal tersebut justru tidak terjadi di Indonesia. "Indonesia termasuk tingkat 5 puncak tertinggi kepercayaan konsumennya di dunia," tambah Mari.
Selain itu, Mari juga menerangkan, kondisi yang sama juga terjadi di sektor pariwisata dan industri perjalanan di Indonesia. Pariwisata telah menunjukkan ketahanan di tengah-tengah krisis global yang sedang terjadi.
"Sementara sektor lain mengalami sisi negatifnya (krisis global), pariwisata justru memecahkan rekor baru pada tahun 2011, mencapai jumlah 1 miliar," paparnya.
Untuk Indonesia sendiri, sektor pariwisata diketahui telah menyumbang 9 persen dari PDB dan merupakan salah satu dari 12 pekerjaan. "Hal ini juga menyediakan solusi untuk penciptaan lapangan kerja untuk pemuda dengan 50 persen dari pekerja di industri pariwisata di bawah 50 persen dan untuk perempuan sebagai 60-70 persen pekerja adalah perempuan," simpulnya. (bro)
()