PT Vale Optimistis Capai Target Produksi di Tengah Pandemi COVID-19
Rabu, 29 Juli 2020 - 18:00 WIB
Di industri lain yang juga membutuhkan nikel terjadi perlambatan serapan dan produksi dalam waktu beberapa bulan belakangan, sehingga tidak dipungkiri bahwa hal tersebut sebagai dampak dari terjadinya pandemi di berbagai negara sebagai produsen dan konsumen nikel itu sendiri.
"Kita sih mengharapkan dengan membaiknya kondisi di China dan industri di sana juga mulai menggeliat lagi, lambat laun demand itu mulai membaik tapi rata-rata seberapa cepat demand akan membaik itu belum kita ketahui," urainya.
Menurut dia, hal tersebut akan sangat bergantung terhadap seberapa cepat vaksin ditemukan. Negara di luar China yang merupakan penyerap nikel juga sudah menunjukkan perbaikan, tapi hal lain yang menjadi isu adalah negara yang merupakan produsen utama misal Indonesia yang masih berkutat dengan masalah COVID-19 ini.
"Dalam waktu sebulan atau 3 bulan ke depan kita masih perlu melihat bagaimana perkembangan COVID ini yang akan mempengaruhi demand supply dari nikel. Kalau kita mengharapkan di semester ke dua, akan membaik dan tidak seperti kuartal 2 yang tertekan," jelas Anto.
Selanjutnya, PT Vale juga menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah untuk turut mengambil peran menjadi pemain dalam produsen industri batetai untuk mobil listrik.
"Progres kita sedang follow up, targetkan dilakukan semester I 2021. Dengan adanya pengambangan ini, PT Vale ingin mengambil peran dari upaya pemerintah sebagai pemain besar dakam industri baterai listrik," pungkas dia.
"Kita sih mengharapkan dengan membaiknya kondisi di China dan industri di sana juga mulai menggeliat lagi, lambat laun demand itu mulai membaik tapi rata-rata seberapa cepat demand akan membaik itu belum kita ketahui," urainya.
Menurut dia, hal tersebut akan sangat bergantung terhadap seberapa cepat vaksin ditemukan. Negara di luar China yang merupakan penyerap nikel juga sudah menunjukkan perbaikan, tapi hal lain yang menjadi isu adalah negara yang merupakan produsen utama misal Indonesia yang masih berkutat dengan masalah COVID-19 ini.
"Dalam waktu sebulan atau 3 bulan ke depan kita masih perlu melihat bagaimana perkembangan COVID ini yang akan mempengaruhi demand supply dari nikel. Kalau kita mengharapkan di semester ke dua, akan membaik dan tidak seperti kuartal 2 yang tertekan," jelas Anto.
Selanjutnya, PT Vale juga menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah untuk turut mengambil peran menjadi pemain dalam produsen industri batetai untuk mobil listrik.
"Progres kita sedang follow up, targetkan dilakukan semester I 2021. Dengan adanya pengambangan ini, PT Vale ingin mengambil peran dari upaya pemerintah sebagai pemain besar dakam industri baterai listrik," pungkas dia.
(luq)
Lihat Juga :
tulis komentar anda