Seperti Sumatera, Tangki CPO di Kalimantan Mulai Penuh

Jum'at, 08 Juli 2022 - 22:03 WIB
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Menurut Sekretaris GAPKI Cabang Kalsel Hero Setiawan, kondisi tangki CPO milik perusahaan anggota GAPKI di Kalsel juga nyaris penuh. “Secara umum kondisinya sangat mengkhawatirkan,” kata pria yang biasa disapa Iwan ini.

Menurut Iwan, rata-rata tangki penimbunan CPO di Kalsel masih cukup untuk dua mingguan. Kondisi di Kalsel agak lebih baik lantaran tertolong keberadaan pabrik biodiesel yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu. “Memang di Kalsel ini ada pabrik biodiesel yang bersedia menerima CPO dari kita, tapi kan terbatas juga,” kata Iwan.

(Baca juga:Harga CPO Sepekan Anjlok 17%, Ini Penyebabnya)

Pabrik kelapa sawit di Kalsel juga mengurangi produksi dengan cara mengatur periode panen. Jika biasanya tanaman dipanen 6-7 hari sekali, kini diundur menjadi 8-10 hari. “Dengan cara itu masuknya TBS ke PKS kan menjadi berkurang. Itu strategi yang bisa kami lakukan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Suparmi mengatakan kapasitas tangki CPO masing-masing PKS rata-rata tinggal seminggu. “Mudah-mudahan cepat ada jalan keluarnya,” kata Suparmi saat dihubungi, Jumat (8/7/2022).

Kebetulan, kata Suparmi, di Kalsel ada dua industri biodiesel dengan kapasitas produksi masing-masing 1.500 ton per hari. Juga ada pabrik minyak goreng berkapasitas 2.500 ton dan 3.000 ton per hari.

“Pabrik-pabrik industri hilir inilah yang bisa membantu pabrik CPO yang tidak punya industri turunan. Kita masih bersyukurlah ada industri turunan CPO. Tapi ya tetap tidak bisa langsung menolong PKS-PKS dan menaikkan harga TBS seperti semula,” kata Suparmi. Suparmi berharap pemerintah pusat bisa segera membantu kondisi industri sawit di Kalsel.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More