Wabah Covid-19 Tidak Pilih-pilih, Sri Mulyani: Semua Elemen Ekonomi Terkena
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, tidak ada diskriminasi dalam Covid-19 dimana semua sektor ekonomi baik keuangan dan rill juga ikut terdampak. Lantaran itu pemerintah meluncurkan program penjaminan kredit modal kerja untuk korporasi.
"Tidak ada diskriminasi di tengah wabah, semua sektor terkena dan tidak ada yang enggak kena," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (29/7/2020).
(Baca Juga: Satgas PEN: Terus-Menerus Lockdown, Ruang Fiskal Tak Bakal Tahan )
Dia memaparkan, wabah Corona telah mempengaruhi sisi permintaan maupun penawaran masyarakat. Dari segi permintaan, konsumsi masyarakat terpukul karena banyak masyarakat kehilangan pendapatan karena di-PHK.
"COVID-19 mempengaruhi sisi demand dan supply. Dari demand konsumsi masyarakat sebesar 57% sangat terpukul. Karena pendapatan masyarakat mengalami penurunan akibat kena PHK. Kinerja perusahaan pun menurun, ada juga yang nggak bisa gerakkan kegiatan ekonominya karena ada pembatasan sosial," katanya.
(Baca Juga: Hindari Resesi, Belanja Pemerintah Bakal Digeber Buat Ungkit Perekonomian )
Lebih lanjut Ia menerangkan, akan terus melakukan langkah cepat dalam memulihkan ekonomi Indonesia. Adapun, langkah ini dilakukan dengan bekerja di setiap Kementerian dan Lembaga dalam memulihkan ekonomi Indonesia.
"Kita terus berikhtiar cari upaya apalagi sesuai intruksi Presiden yang kita semua harus punya sisi sense of crisis di dalam kita kembalikan kehidupan dan juga kegiatan ekonomi," jelasnya.
"Tidak ada diskriminasi di tengah wabah, semua sektor terkena dan tidak ada yang enggak kena," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (29/7/2020).
(Baca Juga: Satgas PEN: Terus-Menerus Lockdown, Ruang Fiskal Tak Bakal Tahan )
Dia memaparkan, wabah Corona telah mempengaruhi sisi permintaan maupun penawaran masyarakat. Dari segi permintaan, konsumsi masyarakat terpukul karena banyak masyarakat kehilangan pendapatan karena di-PHK.
"COVID-19 mempengaruhi sisi demand dan supply. Dari demand konsumsi masyarakat sebesar 57% sangat terpukul. Karena pendapatan masyarakat mengalami penurunan akibat kena PHK. Kinerja perusahaan pun menurun, ada juga yang nggak bisa gerakkan kegiatan ekonominya karena ada pembatasan sosial," katanya.
(Baca Juga: Hindari Resesi, Belanja Pemerintah Bakal Digeber Buat Ungkit Perekonomian )
Lebih lanjut Ia menerangkan, akan terus melakukan langkah cepat dalam memulihkan ekonomi Indonesia. Adapun, langkah ini dilakukan dengan bekerja di setiap Kementerian dan Lembaga dalam memulihkan ekonomi Indonesia.
"Kita terus berikhtiar cari upaya apalagi sesuai intruksi Presiden yang kita semua harus punya sisi sense of crisis di dalam kita kembalikan kehidupan dan juga kegiatan ekonomi," jelasnya.
(akr)